INFOSEMARANG.COM -- Kualitas udara buruk di Ibukota kini tengah menjadi sorotan.
Pasalnya, tebalnya polusi kota Jakarta kini diduga telah menyebabkan sebagian besar penduduk Jakarta yang mengalami gangguan pernapasan, tak terkecuali Presiden Jokowi yang sudah alami batuk selama empat minggu.
Kalangan selebritas pun juga menyoroti buruknya kualitas udara di Jakarta hingga akhirnya pemerintah pun turut buka suara.
Baca Juga: 10 Tips untuk Introvert agar Sukses dan Nyaman di Tempat Kerja, Pertama Jangan Salahkan Keadaanmu!
Sejumlah jajaran pemerintah termasuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan bahwa polusi di Jakarta dan sekitarnya bukan berasal dari PLTU Suralaya di Cilegon, Banten.
"Jadi yang kami pelajari yang periode 27 Juli sampe 9 Agustus 2023. Dan sebelumnya pada tahun 2019 ketika heboh-heboh ini juga ada kami juga lakukan studi. Sama konfirmasi studinya PLN dengan KLHK bahwa dugaan polusi udara karena PLTU Suralaya itu kurang tepat," kata Siti.
Di sisi lain, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen PPKL KLHK Luckmi Purwandari mengatakan, transportasi menjadi sumber pencemaran udara terbesar di Jakarta, khususnya sepeda motor atau kendaraan roda dua.
Untuk itu, akhirnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) dengan kapasitas 50 persen bagi aparatur sipil negara (ASN).
Baca Juga: Bocoran Kisi-kisi Soal TWK dan TKP CPNS 2023, Cermati Nilai Ambang Batas dan Bobotnya
Selain itu, pemerintah jga menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) mulai 28 Agustus hingga 7 September.
"Khusus KTT kita mulai, kalau DKI saya minta Pak Sekda mulai uji coba di 28 Agustus masuk (WFH dan WFO) yaitu 50-50 persen," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa.
Melihat kualitas udara buruk tidak hanya terjadi di Ibukota, Anda dapat melakukan pengecekan mandiri kualitas udara di lingkungan Anda dengan rekomendasi plikasi pada artikel "5 Aplikasi Cek Kualitas Udara Secara Real Time, Download Sekarang Juga!"***