Tetangga pelaku pembunuhan dosen UIN Raden Mas Said Surakarta memberikan pengakuan soal keseharian tersangka di lingkungan rumahnya.
INFOSEMARANG.COM - Dosen UIN Solo, WDS (34), dibunuh oleh pemuda D (23) lantaran karena kesal dan sakit hati karena kata-kata yang didengarnya. D merupakan seorang tukang bangunan.
Menurut pengakuan D di hadapan awak media, D menerima kritik dengan kata-kata kasar dari WDS soal pekerjaan pembangunan rumah atau renovasi. D mengaku dikomplain karena hasil pekerjaannya yang tak sesuai.
Lantaran sakit hati, D pun menghabisi nyawa dosen lulusan universitas Australia tersebut di rumah korban di Gatak, Sukoharjo. Ia menusuk korban menggunakan pisau di bagian leher.
Baca Juga: Sosok Dosen UIN Solo yang Tewas, Lulusan Kampus Australia yang Baru Saja Terima Penghargaan
Pisau yang seharusnya menjadi barang bukti dibuang D ke sungai untuk menghilangkan jejak.
Sementara itu seorang tetangga dari pelaku turut memberikan pengakuannya melalui kolom komentar akun @iks_infokaresidenansolo, Sabtu 26 Agustus 2023.
Ia mengaku jika D memang dikenal sebagai tukang bangunan yang bertarif mahal. Tak sepadan dengan bayaran, D disebut kerap lambat mengerjakan proyek yang diberikan.
Tetangga pelaku ini juga menyebut bagian rumah korban WDS yang dikerjakan tidak berukuran besar hanya sekitar 60 meter namun tak kunjung usai.
Melalui komentar, ia juga mengaku pernah mencoba negosiasi dengan D terkait proyek pekerjaan. Begini pengakuannya:
'Bapak e iki wis larang rampunge suwe. Terus banyak yg nyalahin karena ucapan. Bree bangun rumah yg perlu ngeluarin dana banyak itu juga nguras energi kita. Terus kalo jadinya molor apalagi gak sesuai emang duit sebanyak apaan? Kenapa kok gue bisa tau dia mahal ? Aku tetangganya dan pernah nawar harga ke bapak ini. Please banget jangan salahin korban. Cari duit gak segampang metik daun. Dan meskipun aku tetangga amatiran aku sering lewat rumah korban, kaga kelar kelar aslii. Padahal rumahnya cuman sekitar 60meter. Bukan rumah gedong," tulis tetangga pelaku.
***