INFOSEMARANG.COM - Kualitas makanan Posyandu belum lama ini dikritik oleh seorang wanita asal Aceh. Bahkan melalui video tersebut, ibu-ibu ini juga sempat menyinggung perihal stunting.
Melalui akun TikTok @abayabest, wanita ini mencoba menyatakan rasa tidak puasnya terhadap pemberian asupanan makanan Posyandu di wilayahnya yakni Desa Matang Panyang, Aceh.
Menurutnya, isi dari makanan Posyandu yang diberikan kepada anak-anak nilai gizinya masih jauh dari kata seimbang.
Baca Juga: 29 April Hari Posyandu Nasional, Simak Sejarah dan Program yang Rutin Dilakukan
Ia juga mengatakan bahwa bagaimana jumlah stunting di Indonesia dapat berkurang jika pihak Posyandu tidak memberikan contoh baik perihal gizi pada makanan yang harus diberikan kepada anak-anak.
"Gimana stunting mau dicegah kalau makanan dari Posyandu-nya aja masih kayak gini. Ada nilai gizinya? Menambah berat badan?" tutur wanita bernama Yulia tersebut.
Baca Juga: Jangan Beri 8 Makanan Ini untuk Anak di Bawah 4 Tahun, Bahaya Risikonya
Yulia juga sempat memperlihatkan beberapa makanan yang dibagikan Posyandu, beberapa di antaranya seperti jajanan dengan harga murah meriah.
"Kalau cuma jajanan kayak gini, Insha Allah emak-emak dari anak-anak ini pun sanggup ngebeli. Kayak cuma jajanan sekali aja ini,"imbuhnya.
Baca Juga: Ini Aplikasi Untuk Mengontrol Pemakaian Gadget Anak, Bisa Dipasang di Android atau iOS Juga
"Nggak ada mensupport sesuai dengan tujuan Posyandu. Kayak tujuan Posyandu kan untuk imunisasi, konsultasi ibu-ibu hamil, perkembangan dan pertumbuhan anak, pencegahan diare, pencegahan stunting, kayak gitu kan. Makanan ini mensupport (hal itu) emang? Mensupport?" pungkasnya.
Keluhan ibu-ibu soal asupan makanan yang diberikan oleh Posyandu ini lantas menjadi viral dan mendapatkan berbagai tanggapan dari warganet.
Banyak warganet mendukung pendapat jujur dan kritik dari wanita tersebut perihal menu pemberian Posyandu yang dirasa kurang tepat.
"Mbaknya pintar, bahasa yang disampaikan sopan saat berpendapat, semoga segera dapat perhatian dari pihak terkait ya," sebut salah seorang warganet.
"Semoga tujuan mbaknya tersampaikan dengan baik ke pihak yang benar ya," imbuh warganet lain.
"Nah, seperti ini lah anak muda bersuara, semoga sukses juga ya untuk kota yang dibandung," sebut warganet lainnya.
"Ini bukan masalah harga jajanannya, tapi masalah gizi yang dibri, yang seharusnya petugas kesehatan memberi contoh jajanan yang sehat kepada masyarakat," sebut warganet lain.