PDIP Klaim Koalisi Pengusung Ganjar Pranowo Paling Solid

Puan Maharani siap untuk memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 saat berpidato di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan di Stadion Jatidiri Semarang. (Sumber : Instagram @puanmaharani)

INFOSEMARANG.COM- Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Said Abdullah, mengungkapkan bahwa kerja sama politik antara PDI Perjuangan dengan partai lain dalam mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden 2024 adalah yang paling solid.

Hal ini mengikuti keputusan Partai Demokrat untuk keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) akibat kabar mengenai rencana mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.

Menurut PDIP Ganjar Pranowo dengan koalisi yang dibangun PDIP merupakan yang paling kuat.

Baca Juga: Jadwal Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemkot Semarang 2023, Simak Tahapannya

Dikutip Infosemarang.com dari Antara News, Said Abdullah mengungkapkan.

"Kenyataan ini justru menunjukkan bahwa poros politik yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden adalah yang paling solid dan kuat hingga saat ini," ujar Said seperti dikutip Infosemarang.com pada 1 September 2023.

Saat ini, kerja sama partai politik yang mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo mencakup PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura.

Baca Juga: Bukan Cuma Imam Masykur, Ada Satu Lagi Korban Penganiayaan Praka RM, Akun Ini Spill Bukti CCTV

Sementara itu, Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai bakal calon presiden terdiri dari Partai Gerindra, PKB, PAN, dan Partai Golkar.

Di sisi lain, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden terdiri dari NasDem, Partai Demokrat, dan PKS.

Hingga saat ini, Anies belum memberikan komentar mengenai kerja sama politik antara NasDem dan PKB.

Baca Juga: Mengenal Pangkat Anumerta untuk PNS yang Tewas, Simak Penjelasannya

Begitu juga dengan pengumuman resmi mengenai Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2024.

PKB juga belum mengumumkan kerja sama tersebut atau penetapan ketua umum mereka sebagai bakal calon wakil presiden Anies Baswedan.

Karena saat ini PKB masih tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.

Baca Juga: Link Streaming Film Horor Talk To Me Sub Indo Legal Sudah Ada? Bisa Nonton di Mana? Cek Dulu Sinopsis dan Info Selengkapnya DI SINI

Said mengamati bahwa wacana tentang duet Anies-Cak Imin yang muncul setelah perubahan nama koalisi ini menunjukkan bahwa dinamika politik masih tinggi.

Meskipun ada berbagai tindakan politik dan penandatanganan kesepakatan politik di depan publik, namun realitas politik dapat berbeda.

"Proses saling mengubah dukungan menjelang masa pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden masih sangat dinamis. Analoginya, seperti mur dan baut yang bisa dibuka dan dipasang," katanya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Daftar CPNS Kejaksaan 2023 Untuk Fresh Graduate? Perhatikan 4 Langkah Penting Ini!

Oleh karena itu, Said menegaskan bahwa kerja sama politik seharusnya didasarkan pada ide dan tujuan bersama di masa depan.

Kerja sama politik sebaiknya terinspirasi oleh semangat bersama yang lebih mendasar dalam menghadapi tantangan bersama sebagai sebuah bangsa.

"Model kerja sama politik seperti ini akan lebih kuat daripada kerja sama yang hanya didasarkan pada pertukaran politik semata," ujar Said.

Baca Juga: Geger Isu Indomie vs Mie Gaga, Akun Instagram Indomie Digeruduk Warganet: Pemeran Utama Harus Happy Ending

Menurutnya, kerja sama politik PDI Perjuangan didasarkan pada semangat gotong royong dan ikatan batin.

Partai dengan lambang banteng moncong putih ini menghindari taktik politik yang hanya berfokus pada pencarian kekuasaan semata dan cenderung mengabaikan kebutuhan publik.

"Angka split ticket voting yang terlihat dalam survei terbaru dari Indikator Politik, Litbang Kompas, dan LSI menggambarkan realitas yang signifikan," tambahnya.

Baca Juga: Fitur Baru WhatsApp, Kini Bisa Kirim Pesan Untuk Nomor Sendiri, Bisa Jadi Pengingat atau Catatan Pribadi

Data ini menunjukkan bahwa terkadang pandangan elite partai tidak selaras dengan pendapat para pendukung dan masyarakat.

Ini menyebabkan dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden tidak selalu mencerminkan dukungan mayoritas dari basis pendukung partai yang mendukung mereka.

Karena itu, dukungan lebih didasarkan pada administrasi pemilu daripada basis politik.

Oleh karena itu, PDIP meyakini bahwa kerja sama politik harus mempertimbangkan identitas sosial dan budaya dari para pendukung.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI