INFOSMERANG.COM -- PKS menunggu keputusan Majelis Syuro, pemegang keputusan tertinggi partai, sebelum ikut menyepakati keputusan Partai NasDem dan Anies Baswedan dalam memilih Ketua PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
PKS, sebagai partai yang masih menantikan hasil musyawarah Majelis Syuro, secara resmi tidak mengirimkan perwakilannya pada Deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) sebagai pasangan bakal calon presiden (capres) dan cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 2 September 2023
Baca Juga: Kebakaran Gunung Sumbing, Tim Gabungan Evakuasi 69 Pendaki
Keputusan Berdasarkan Anggaran Dasar PKS
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, menegaskan bahwa PKS mengacu pada anggaran dasarnya, khususnya Pasal 16 Anggaran Dasar PKS ayat (2) huruf i.
Pasal ini menyatakan bahwa kewenangan untuk menetapkan kebijakan partai terkait dengan pemilihan presiden dan/atau wakil presiden RI adalah keputusan Majelis Syuro sebagai majelis permusyawaratan tertinggi partai, yang keanggotaannya terdiri atas anggota PKS dari seluruh Indonesia.
Walaupun demikian, sesuai hasil musyawarah Majelis Syuro ke-8 PKS, partai tersebut tetap mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sampai saat ini, PKS masih menjadi bagian dari Koalisi Perubahan yang mendukung Anies.
Baca Juga: Gibran Siap Disanksi Soal Penempelan Sticker Bergambar Ganjar Pranowo
Musyawarah Majelis Syuro Akan Digelar Segera
Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf, mengungkapkan bahwa musyawarah Majelis Syuro akan digelar dalam waktu dekat. Namun, dia belum dapat menyebutkan waktu secara tepat.
Menurut juru bicara PKS tersebut, pembahasan musyawarah tersebut utamanya terkait dengan penetapan bakal cawapres sebagai pendamping Anies.
"Saya kira tema utamanya itu, (bakal) capres sudah, berarti tinggal (bakal) cawapres. Kapan waktunya? Dalam waktu dekat. Kalau sudah fixed, kami kabarkan," jelasnya.
Dia juga tidak menutup kemungkinan musyawarah Majelis Syuro PKS akan membahas persoalan lain, termasuk terkait kelanjutan PKS di Koalisi Perubahan dan dukungan terhadap Anies.
Baca Juga: TERBONGKAR! Ini Motif Suami Siksa Istri Hingga Tewas di Sendangguwo, Kota Semarang
Dia juga menolak jika disebut posisi PKS terkunci karena Partai NasDem dan Anies telah menyetujui Muhaimin sebagai bakal cawapres.
"Kalau dibilang keterjepitan, keterkuncian, itu tidak ada. Ya, semua persoalan diambil solusinya. Ada solusi-solusi terbaik. Ada solusi terbaik di antara yang tidak baik. Kami tetap mengambil keputusan. Itu dilakukan dalam Majelis Syuro kami," kata Muzammil.
Hingga saat ini PKS masih tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama dengan Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres pada Pilpres 2024.
Partai NasDem dan PKB, mewakili Koalisi Perubahan, bersama dengan Anies mengumumkan nama Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres di Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
Dalam acara itu, PKS tidak mengirimkan perwakilannya karena masih menunggu hasil musyawarah Majelis Syuro.
Baca Juga: Sindir Manuver Cak Imin: Boleh Prabowo Dikhianati, Asal Jangan Prabowo Bohong dan Berkhianat
Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi, yang hadir di lokasi deklarasi, hanya menyampaikan sikap PKS kepada Koalisi Perubahan. Namun, PKS secara resmi tidak mengirim perwakilannya ke Surabaya.***