INFOSEMARANG.COM- Pemerintah Indonesia sedang aktif mempersiapkan sejumlah proyek untuk menarik investor dari ASEAN-Indo-Pasific Forum (AIPF) 2023.
Langkah ini menurut Kementerian BUMN akan melibatkan proyek-proyek di berbagai sektor, dan pemerintah juga mencari mitra strategis untuk menggarap proyek-proyek ini.
Wakil Menteri BUMN, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah ada 35 proyek yang disiapkan oleh BUMN di berbagai sektor.
Selain itu, ada juga 4 proyek yang dikelola oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Dikutip Infosemarang.com dari Antara, Rosan menyebutkan.
"Memang proyek-proyek ini yang kita mau sinergikan itu memang sebagai strategic partner, tapi juga funding, jadi kita terbuka untuk itu," ujarnya seperti dikutip Infosemarang.com pada 6 September 2023.
Baca Juga: Bukan Sekedar Meme, Barbenheimer Bakal Dibuat Film oleh Full Moon Features
Menurut Rosan, tujuan dari persiapan ini adalah untuk mencari mitra yang tidak hanya berperan sebagai pendanaan.
Tetapi juga sebagai mitra strategis dalam menggarap proyek-proyek tersebut.
Proyek-proyek yang akan ditawarkan merupakan proyek-proyek yang sudah matang dan siap untuk menerima investasi.
Baca Juga: 10 Tools AI Gratis yang Bisa Bantu Pekerjaanmu, Mulai Buat Email Hingga Konten
"Jadi proses tendernya sudah dimulai dan kita mengundang negara-negara ASEAN untuk berpartisipasi," lanjutnya.
"Dan juga proyek di bawah Pelindo seperti Bali Maritime Tourism Hub itu lahannya sudah ada, sudah dibangun dan kita mengundang misalnya untuk investasi di pembangunan marina nya," katanya.
Contoh proyek-proyek ini termasuk proyek smelter aluminium dari Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID senilai USD 1,8 miliar dan proyek pembangunan Benoa oleh Pelindo senilai USD 4,3 miliar.
Selain itu, ada proyek dari Krakatau Steel senilai USD 1 miliar dan proyek "green project" dengan PLN dan Pupuk Indonesia senilai USD 5 miliar.
Rosan juga menyebut proyek pengembangan kawasan lot ekonomi khusus di Sanur dan proyek jalan tol yang sudah beroperasi di Nusa Dua, Ngurah Rai, dan total road.
Rosan menekankan bahwa proyek-proyek yang ditawarkan bukanlah proyek-proyek baru yang akan dimulai, melainkan proyek-proyek yang sudah siap untuk menyerap investasi.
Baca Juga: Rangkuman TWK CPNS Tentang Garis Besar UUD 1945, Pejuang Seleksi CPNS 2023 Wajib Baca!
"Kami potensi yang ada dan ada kurang lebih 35 project yang ada di dalam BUMN," ungkapnya.
"Kemudian ada 4 project di Bappenas. Ini akan kita display besok dan ada 11 project yang berasal dari negara-negara ASEAN lain," sambungnya.
Hal ini mencakup bidang jalan tol, operasional di berbagai lokasi, serta pengelolaan bandara internasional seperti Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulonprogo.
Baca Juga: Es Dawet Duren Pleburan Semarang, Porsinya Bar-bar Banget, Tutup sampai Malam
Selain itu, pemerintah juga membuka peluang untuk bermitra dalam mengelola sektor perhotelan yang dimiliki oleh Pertamina, seperti yang diungkapkan Rosan.
Tujuannya adalah untuk menciptakan kerja sama yang menguntungkan dengan para investor dari negara-negara ASEAN lainnya.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam menarik investasi dan menciptakan kemitraan strategis dengan negara-negara di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik.***