INFOSEMARANG.COM - Muhaimin Iskandar, yang lebih dikenal dengan nama Cak Imin, telah secara resmi menjadi pasangan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Pengumuman ini dilakukan oleh Anies Baswedan dan Cak Imin bersama-sama dengan partai NasDem dan PKB di Hotel Majapahit, Surabaya, pada tanggal 2 September 2023.
Dalam sebuah wawancara yang dipandu oleh Najwa Shihab, Ketua Umum PKB, Cak Imin, mengungkapkan sejumlah fakta, termasuk alasan mengapa ia dipilih sebagai pendamping Anies.
Baca Juga: 9 Perawatan Gigi dan Mulut yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apakah Scaling Termasuk?
Cak Imin menceritakan bahwa ia mendapatkan mandat untuk mendampingi Anies Baswedan dari seorang ulama terkemuka di Jawa Timur, yaitu KHR Kholil Asad Syamsul Arifin, yang juga merupakan putra pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Mandat ini diberikan dua tahun yang lalu, pada tahun 2021.
Berikut adalah profil singkat KHR Kholil Asad seperti yang telah dirangkum oleh Infosemarang.com dan laduni.id:
Baca Juga: Akun DPR RI Diblock YouTube Usai Kena Hack Promosikan Judi Online
KHR Kholil Asad Syamsul Arifin, yang memiliki nama lengkap, lahir dari pasangan Kiai Raden As’ad Syamsul Arifin dan Nyai Zainab, dan dia adalah pendiri Pondok Pesantren Wali Songo di Situbondo.
Nama "Kholil" diberikan padanya atas rekomendasi dari Syekh Kholil Bangkalan.
KHR Kholil Asad mulai menempuh pendidikan agama di Mekkah ketika usianya baru 15 tahun.
Baca Juga: Mbak Ita Apresiasi Ganjar Pranowo: Dukungan Terbesar bagi Pengembangan Kota Lama Semarang
Dia belajar di bawah bimbingan Syekh Ismail Alyamani Almakki, yang juga adalah teman perjuangan ayahnya, Kiai Raden As’ad, atas saran dari Kiai Sarkaman.
Dalam hal pendidikan agama, Kiai Kholil As’ad telah mempelajari berbagai ilmu agama secara mendalam sebelum pergi ke Mekkah, termasuk bidang nahwu dan shorof yang dia pelajari dari Ustaz Zainal Abidin.
Selain itu, dia juga mendalami ilmu tasawuf melalui bimbingan dari Kiai Sufyan Miftahul Arifin dan Kiai Ahmad Fawaid As’ad.
Baca Juga: Mbak Ita Apresiasi Ganjar Pranowo: Dukungan Terbesar bagi Pengembangan Kota Lama Semarang
Saat berusia 11 tahun, dia menjadi jamaah thariqoh An-Naqsyabandiyah al-Ahmadiyah.
Meskipun masih muda, Kiai Kholil Asad sering mendapatkan bimbingan dari Kiai Zubairi dan Kiai Ahmad Sufyan Miftah.
Dia juga belajar dari Kiai Muhammad bin Imam Pamekasan Madura.
Dalam berdakwah, Kiai Kholil Asad memiliki gaya yang unik dan nyentrik.
Banyak yang menganggapnya unik karena dia menggabungkan tradisi lokal dalam dakwahnya. Salah satu metodenya yang terkenal adalah menggunakan permainan sabung ayam sebagai alat dakwah.
Meskipun terdengar tidak biasa, metode ini berhasil menarik banyak orang untuk menjadi muslim yang taat.
KHR Kholil Asad juga menggunakan metode taruhan dalam dakwahnya ini, dengan hasil yang menarik baik bagi yang kalah maupun yang menang.
Baca Juga: Momen Ganjar Pranowo Tinggalkan Rumah Dinas Gubernur Jateng, Setir Mobil Sendiri
Selain metode sabung ayam, dia juga melakukan dakwah dengan menggunakan salawat, terutama ditujukan kepada remaja dalam komunitas sepeda motor.
Dalam metode ini, dia membimbing mereka untuk bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Pendekatan unik ini membuat Kiai Kholil As’ad berhasil memengaruhi banyak orang untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna secara spiritual.
Baca Juga: Benarkah Pasang Behel atau Kawat Gigi Ditanggung BPJS Kesehatan? Begini Penjelasannya
Itulah profil KHR Kholil Asad, sosok yang memberikan mandat kepada Cak Imin untuk mendampingi Anies Baswedan.***