INFOSEMARANG.COM- Petugas gabungan telah mengambil langkah-langkah untuk mendinginkan daerah yang terkena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Bromo.
Gunung Bromo yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Dikutip Infosemarang.com dari Antara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo, Oemar Syarief, menjelaskan.
"Kami membantu petugas untuk melakukan pendinginan di kawasan Gunung Bromo agar tidak ada lagi bara api yang menyala hingga Senin malam." katanya seperti dikutip pada 12 September 2023.
Belasan anggota Tim Reaksi Cepat (TC) Penanggulangan Bencana Probolinggo, bersama dengan TNBTS, BPBD Jawa Timur, Tagana, TNI, Polri, dan sukarelawan, telah melakukan pemantauan dan pendinginan secara manual di kawasan Gunung Bromo.
"Pendinginan menggunakan gepyok serta penyiraman menggunakan tangki air agar tidak timbul titik api yang baru di wilayah lautan pasir Gunung Bromo dan sekitarnya," tambah Oemar Syarief.
Menurut informasi yang diterima oleh BPBD Probolinggo, masih ada titik api di Blok Jemplang.
Desa Ngadas, Kabupaten Malang, yang juga termasuk dalam kawasan TNBTS sebagai tindakan antisipasi potensi munculnya titik api baru.
Sementara itu, Balai Besar TNBTS telah menutup seluruh kawasan taman nasional sejak 10 September 2023 pukul 19.00 WIB.
Baca Juga: Waduh! Produksi Film Dewasa di Jaksel Diperankan Selebgram Hingga Artis, 5 Tersangka Diamankan
Sedangkan waktu pembukaan kembali belum dapat ditentukan untuk kelancaran proses pemadaman.
Penutupan akses ini mencakup semua pintu masuk, termasuk Coban Trisula di Kabupaten Malang.
Wonoktri di Kabupaten Pasuruan, Cemorolawang di Kabupaten Probolinggo, dan Senduro di Kabupaten Lumajang.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, menjelaskan bahwa akses hanya dibuka untuk masyarakat Desa Ranupani di Kabupaten Lumajang dan masyarakat Desa Ngadas di Kabupaten Malang.
Ia juga mengimbau masyarakat yang berencana melintasi jalur Malang-Lumajang-Malang melalui Poncokusumo di Kabupaten Malang dan Senduro di Kabupaten Lumajang untuk mencari jalur alternatif.
"Saya mengimbau masyarakat, pengunjung, dan pelaku wisata untuk turut serta menjaga kawasan TNBTS dari risiko kebakaran hutan dengan tidak menyalakan api dan tindakan serupa demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama," ujar Septi Eka Wardhani.***