INFOSEMARANG.COM - Berita duka datang dari gelaran Pekan Olahraga Nasional Provinsi Jawa Timur, Selasa 12 September 2023.
Seorang atlet tinju remaja yang baru berusia 15 tahun meninggal dunia setelah mengikuti pertandingan.
Video yang memperlihatkan momen tragis saat sang atlet jatuh tak sadarkan diri telah menyebar luas di media sosial.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Kendal tapi Tak Berasa? Ini Penjelasannya
Informasi yang dihimpun dari akun Instagram @ctd.insider menyebutkan bahwa kejadian ini mengakibatkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur memutuskan untuk menghentikan seluruh rangkaian pertandingan cabang olahraga tinju dalam ajang ini.
Dikethaui kejadian ini berlangsung di Kabupaten Jombang pada tanggal 9-16 September 2023.
Korban, yang berinisial FMR (15 tahun), merupakan seorang atlet tinju remaja yang berasal dari Bondowoso.
Baca Juga: Maling Bagikan Tips agar Motor Tak Gampang Dicuri, Praktikkan agar Motor Tak Mudah Dibobol
Ia meninggal setelah bertanding hingga babak ke-8 dalam kelas 46 kilogram.
Menurut keterangan dari panitia penyelenggara, pertandingan berlangsung normal di dua ronde awal, di mana FMR tampil tanpa masalah yang berarti.
Namun, dalam ronde ketiga, tiba-tiba saja korban jatuh dan kehilangan kesadaran.
Seorang juru bicara panitia mengatakan, awalnya pertandingan berjalan biasa saja.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Tidak Ada Subsidi Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung
"Pertandingan berjalan seperti biasa hingga terjadi insiden, ketika sang atlet tiba-tiba jatuh dan tak sadarkan diri saat di putaran ke-8," ujar panitia, dikutip Infosemarang.com pada Selasa, 12 September 2023.
Setelah korban kehilangan kesadaran, pihak panitia segera membawa FMR ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Pada hari Senin, tanggal 11 September 2023, FMR dibawa ke RSUD Jombang pada pukul 15.30 WIB.
Baca Juga: Anak di Bawah Umur Tak Miliki SIM Bakal Kena Tilang jika Nekat Berkendara, Simak Penjelasannya
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa FMR mengalami pendarahan otak dan harus dirawat di unit perawatan intensif (ICU).
Namun, sayangnya, nyawa sang atlet tidak dapat diselamatkan, dan ia meninggal dunia setelah dua jam berada di ICU rumah sakit.
Direktur RSUD Jombang, Ma'murotus, mengungkapkan kondisi pasien kian menurun dan memburuk.
Baca Juga: Ada Pengendara Jatuh dan Luka, DPU Kota Semarang Tancap Gas Perbaiki Jalan Gajahmada
"Pada pukul 01.00 WIB, kondisi pasien semakin memburuk, dan akhirnya, ia dinyatakan meninggal pada pukul 02.10 WIB," Ungkapnya.
Jenazah korban akhirnya dikembalikan ke rumahnya di Bondowoso untuk dikebumikan.***