INFOSEMARANG.COM - Buntut dari kebakaran di Bukit Teletubbies Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terus meluas, meskipun titik awal kebakaran telah berhasil dipadamkan.
Saat ini, api telah menyebar ke berbagai wilayah di Malang dan Pasuruan, dan warga di 5 desa di Probolinggo turut merasakan imbasnya.
Khususnya, di Probolinggo, akibat dari kebakaran di Bromo, pipa air yang memasok air bersih ke rumah-rumah warga meleleh akibat terpapar panasnya api.
Baca Juga: Hindari 7 Hal Ini Jika Ingin Lolos CPNS 2023, Nomor 6 Jangan Sampai Dilakukan
Kondisi ini mengancam pasokan air bersih bagi sekitar lima desa di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Kelima desa tersebut, yaitu Desa Ngadirejo, Desa Wonokerto, Desa Jetak, Desa Wonotoro, dan Desa Ngadisari, terletak di lereng Gunung Bromo dan bergantung pada mata air Widodaren sebagai sumber air bersih mereka.
Sayangnya, pipa air yang membawa air dari mata air Widodaren ke desa-desa ini meleleh karena terkena panas api dari kebakaran.
Baca Juga: NONTON SEKARANG! 5 Judul Ini Akan Segera Dihapus Dari Netflix, Termasuk Petualangan Sherina
Kepala Desa Wonotoro, Sarwo Selamet, mengungkapkan bahwa warganya sekarang mengalami kekurangan air bersih yang signifikan.
"Kebakaran ini sungguh luar biasa, karena pasokan air dari mata air yang selama ini kami andalkan terputus, berdampak pada lima desa," jelas Sarwo Selamet.
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini pasokan air semakin menipis.
Baca Juga: GILA! Suami Istri Adakan Pesta Asusila di Jakarta Selatan Berhasil, Tarif Rp1 Juta Per Orang
"Hingga saat ini, kami mengalami penurunan signifikan dalam penggunaan air dan pasokan air benar-benar terganggu," tambahnya.
Warga berharap ada bantuan dari pemerintah untuk menyediakan air bersih dan memperbaiki saluran pipa yang rusak akibat kebakaran ini.
Perlu dicatat bahwa kebakaran di Bromo, terutama di Bukit Teletubbies, terjadi karena sekelompok orang yang melakukan sesi foto prewedding menggunakan flare sebagai alat bantu.
Baca Juga: Bakal Ada Koridor Kereta Cepat Jakarta-Semarang, Warga Antusias jika Lintasi Jalur Utara
Sayangnya, percikan api dari flare tersebut menjadi penyebab kebakaran yang mengakibatkan penutupan area tersebut dan mengakibatkan lima desa mengalami kekurangan air bersih.
Pipa yang meleleh diperkirakan memiliki panjang sekitar 2 km, dan saat ini warga hanya dapat mengandalkan sisa air yang tersimpan di tandon atau penampungan air milik desa.***