INFOSEMARANG.COM -- Harga beras belakangan ini diketahui mulai naik perlahan.
Di sisi lain, harga beras yang kian mahal juga dapat mendorong lajunya inflasi di Indonesia.
Seperti yang diketahui, saat ini di Indonesia sendiri tengah enghadapi fenomena El Nino.
El Nino sendiri diperkirakan terjadi akibat interaksi rumit antara laut dan atmosfer yang berdampak luas kepada pola cuaca, ekosistem, dan ekonomi.
Baca Juga: Resmi! KA Semi Cepat Jakarta-Semarang Jadi Proyek Prioritas Sebelum Jokowi Lengser
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak dari fenomena El Nino tersebut diperkirakan akan terjadi pada periode Agustus hingga Oktober 2023, dan dampaknya akan berlanjut hingga awal 2024.
Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa ketujuh daerah ini diperkirakan akan mengalami dampak yang signifikan akibat El Nino.
Curah hujan diperkirakan akan sangat jarang terjadi, sehingga berpotensi memicu kondisi kekeringan.
Meski demikian, di Indonesia sendiri beras menjadi komoditas yang menyumbang inflasi terbesar pada Agustus 2023 yang memiliki adil mencapai 0,05 persen.
Baca Juga: Pesta Seks Orgy di Apartemen Semanggi Punya 100 Member, Polisi Lakukan Penyelidikan Lebih Lanjut
Selain itu, sejumlah negara pengimpor untuk Indonesia kini mulai membatasi ekspor berasnya akibat adanya ancaman krisis pangan oleh El Nino.
Melansir dari laman resmi Badan Pangan Nasional, diketahui harga beras premium saat ini rata-rata sudah naik 0,49 persen per kilogram yakni menjadi Rp 14.500/kg.
Namun untuk beberapa wilayah di Jawa Tengah, harga beras masih stabil sejak 7 September 2023.
Seperti misalnya di kota Semarang, harga beras rata-rata masih stabil di Rp 14.000/kg sejak 7 September 2023. ***