INFOSEMARANG.COM - Kebakaran Bromo yang tak kunjung padam tentu saja membuat publik prihatin sebab kawasan wisata juga akhirnya terpaksa ditutup.
Dilalap si jago merah, saat dipadamkan bahkan sempat terjadi angin tornado yang membuat api semakin tinggi.
Dampak akibat kebakaran Bromo tersebut tak hanya penutupan lokasi wisata sebab sampai mengakibatkan sejumlah desa mengalami kesulitan air bersih.
Baca Juga: Kecelakaan Tunggal, Mobil Mercy Terbalik di Gunungpati Arah Ungaran
Sebab, sejumlah desa tersebut lokasi pipa airnya terdampak kebakaran Bromo.
Ternyata terdapat sejumlah alasan mengapa api di Bromo sulit sekali dipadamkan, simak rangkumann dari situs BPBD Kabupaten Probolinggo berikut ini.
Bahaya jika melakukan pemadaman secara manual
Pemadaman manual menjadi salah satu cara atau pertolongan pertama yang bisa dilakukan oleh petugas ketika kebakaran terjadi pertama kali.
Umumnya hal ini bisa dilakukan dengan alat seadanya, namun jika api sudah terlalu besar terbawa angin pastinya akan membahayakan nyawa petugas.
2. Lokasinya sulit dijangkau
Sebab titik api di lokasi leren bukit tergolong tinggi, alhasil mobil pemadam kebakaran cukup kesulitan untuk menjangkaunya.
Sebagai langkah pengurangan kobaran api personel TRC BPBD Kabulaten Probolinggo sendiri sudah membantu melakukan sejumlah tindakan darurat seperti menyuram titik air, membuat sekat hingga menyiramkan pasir ke area belum terbakar.
Baca Juga: Bahan Skincare yang Bisa Bantu Atasi Jerawat, Baca Ingredients Dulu Sebelum Beli!
3. Kemarau membuat kebakaran semakin parah
Sebab musim sedang kemarau, tak heran jika api sulit sekali dipadamkan sebab rumput dalam kondisi sangat kering.
Angin yang berhembus kencang juga membuat api dengan cepat merambat ke sejumlah wilayah.
Itu dia tadi alasan kebakaran Bromo sulit dipadamkan hingga habiskan dana miliaran gara-gara ulah tak bertanggung jawab prewedding dengan flare.