Soal Bocah 8 Tahun Tewas Tertimpa Tembok Beton Rubuh Akibat Freestyle Motor, Ternyata Pelaku Masih Saudara

Pelaku pengendara motor freestyle yang tewaskan bocah 8 tahun di Padang ternyata masih saudara (Sumber : instagram.com/undercover.id)

INFOSEMARANG.COM -- Jagad maya kembali dihebohkan dengan kasus viral seorang bocah 8 tahun di Kota Padang bernama Gian Septiawan Ardani yang tewas akibat tertimpa dinding beton saat wudhu, akibat freestyle motor remaja SMP.

Kakek korban menuturkan bahwa almarhum Gian kini sudah dikebumikan di pemakaman keluarga di Kawasan Ganting, Kota Padang.

Di sisi lain, Gian dikenal sebagai pribadi yang ceria dan sholeh.

Baca Juga: Obrolan Mega ke Suami yang Picu Pembunuhan Nando Terhadap Istri saat Tiba di Kontrakan Terbongkar

Melaksanakan shalat 5 waktu di Measjid pun sudah menjadi kebiasaannya.

Sebelum insiden yang merenggut nyawa Gian terjadi, korban saat itu tengah berwudhu dan hendak melakukan shalat ashar yang kemudian akan dilanjutkan dengan mengaji.

Namun, diduga karena ulah pelaku MH yang masih berusia 13 tahun, Gian harus berpulang pada sang pencipta lantaran alami pendarahan hebat.

Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit, sayangnya nyawa Gian tidak dapat tertolong dan dinyatakn meninggal dunia.

Baca Juga: Heboh Sebut Prostitusi Bukan Perselingkuhan, Begini Kata Sejumlah Warga Jepang

Kasus ini pun menjadi viral usai rekaman CCTV masjid itu beredar di media sosial.

Diketahui lebih lanjut, pelaku berinisial MH tersebut masih ada ikatan saudara dengan korban.

Pihak keluarga akhirnya menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.

"Penyelesaian secara kekeluargaan. Sudah diselesaikan surat-surat, sudah cabut di kantor polisi. Makanya diselesaikan secara keluarga, saya tidak ada menuntut. Dia (pelajar SMP) keluarga kami juga," kata Masrisal, kakek korban pada Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Ini Alasan Tenaga Honorer Batal Dihapus Pemerintah 28 November

Menurutnya, pihak keluarga menjadikan kejadian kemarin sebagai suatu pelajaran berharga.

Lebih lanjut ia menjelaskan pula bahwa dirinya juga menyayangkan kondisi dinding pembatas wudhu dan kawasan parkir sepeda motor di Masjid Raya Lubuk Minturun yang dibuat tanpa pondasi.

Sehingga akhirnya ketika terbentur mudah roboh.

"Tidak ada (pondasi) pembantu di tengah dinding. Jadi pengaman nol. Salah itu, tempat parkiran (dibuat ) seperti itu," ujar Masrisal. ***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI