INFOSEMARANG.COM - Kasus guru dimutasi kepsek kembali terjadi di Madrasah Aliyah Negeri atau MAN 1 Pamekasan, Madura. Muncul dugaan bahwa mutasi diberlakukan usai ia protes masalah toilet sekolah berbayar.
Bagaimana tidak, guru bernama Mohammad Arif ini cukup terkejut saat dirinya dimutasi secara sepihak oleh kepalas sekolah tempat di mana ia bekerja.
Muncul dugaan, tindakan mutasi yang diberlakukan kepadanya terjadi akibat Arif melakukan protes kebijakan terbaru terhadap penggunaan toilet sekolah.
Baca Juga: Link Beli E-Meterai, Syarat Lolos Daftar CPNS 2023, Siapkan 2 Dokumen Ini!
Arif sendiri mengaku sempat melakukan protes sebab pihak sekolah bermaksud memberlakukan sejumlah biaya terhadap penggunaan toilet.
Dikutip dari video unggahan akun X @keglgnunfaedah, Mohammad Arif mengatakan jika kepindahannya itu merupakan keputusan sepihak dari sekolah.
Baca Juga: Babak Baru Kasus Siswi SD Buta Usai Ditusuk Pakai Tusuk Bakso, Diduga Pelakunya Murid Kelas 6
"Jadi pemutusan sepihak yang lakukan Pak Lukman (Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan), kemudian karena tidak sejalan dengan kepala sokolah, saya dimutasi," jelasnya.
Pihak sekolah berencana memberlakukan biaya pemakaian toilet sebesar Rp500 untuk murid dan juga guru.
Tentu saja Arif langsung melakukan protes sebab sekolahan tempat di mana dirinya bekerja merupakan milik negara dan rasanya tak masuk akal jika menggunakan toilet harus membayar.
"Semua fasilitas diberikan untuk kepentingan siswa dan negara," imbuhnya.
Mohammad Arif sendiri merupakan guru yang juga mantan Wakil Kepala bidang Kesiswaan dan Pengendalian Mutu.
Ketika dimintai keterangan, kepala sekolah yang bersangkutan membantah jika dirinya melakukan mutasi sepihak.
Ia menyebutkan jika mutasi itu sudah mengacu pada kebijakan Kemenag Kabupaten Pamekasan.
Baca Juga: Media Asing Soroti Hukuman Lina Mukherjee Usai Makan Babi Sambil Baca Bismillah
Tidak sedikit warganet lantas ikut menanggapi berita viral terkait mutasi guru akibat protes penggunaan toilet berbayar di sekolah itu.
"Kalimat gue akan selalu valid di mana pun, kamu akan dianggap salah karena kamu benar di lingkungan yang salah," ungkap salah seorang warganet.
"Lah emang ada toilet sekolah berbayar? Ngadi-ngadi aja ini sekolahannya, mau alasan apa juga harusnya gratis buat murid," imbuh warganet lain.
Baca Juga: Media Asing Soroti Hukuman Lina Mukherjee Usai Makan Babi Sambil Baca Bismillah
"Agak lain ini kepseknya, kalau suruh bayar mending pipis di kantor kepseknya," tutur warganet lainnya.
"Bangun toilet sekolah pakai duit pemerintah (apbd), penjaga kebersihan kelas dibayar pemerintah. Sekolah dapat anggaran dana BOS.
Pak. Sudah di gaji pemerintah mbok sudah. Kl mau bisnis ya usaha yg bener," komentar warganet lain perihal kebijakan toilet sekolah berbayar itu.