Kronologi Kasus Guru Rudapaksa Siswi SMP di Wonogiri: Berawal dari Chat WA

Elsa Krismawati
Senin 25 September 2023, 13:29 WIB
Press rilis oknum guru SMP di Wonogiri cabuli siswa. (Sumber : Polres Wonogiri)

Press rilis oknum guru SMP di Wonogiri cabuli siswa. (Sumber : Polres Wonogiri)

INFOSEMARANG.COM- Kejadian rudapaksa yang melibatkan seorang guru terhadap siswinya kembali mengguncang Wonogiri.

Kali ini dialami oleh seorang guru di salah satu SMP swasta di daerah tersebut.

Pelaku yang memiliki inisial MU, berusia 43 tahun, telah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini dalam tahanan polisi, menghadapi tuduhan melakukan tindak cabul terhadap muridnya.

Baca Juga: Waduh! ASN Dilarang Kementari Hingga Mengikuti Medsos Capres Cawapres, Ini Sanksinya

Polisi tengah menyelidiki kasus ini untuk memastikan kebenaran peristiwa tersebut.

Kasus ini hanya menambah daftar panjang kejadian kekerasan seksual yang dilakukan oleh guru di Wonogiri.

Sebelumnya, telah terjadi dua kasus serupa di mana guru terlibat sebagai pelaku.

Baca Juga: Daftar CPNS PPPK 2023: Jurusan di Formasi Mirip tapi Beda Nama Sedikit, Harus Bagaimana?

Termasuk dalam kasus pencabulan yang melibatkan 12 siswi MI oleh kepala sekolah dan guru setempat.

Terdapat juga kasus lain yang melibatkan seorang guru SD yang menyebabkan seorang siswi SMP hamil.

Namun, dalam kasus ini, pelaku dan korban tidak memiliki hubungan guru dan murid.

Baca Juga: Live Streaming Borneo FC vs PSM Makassar BRI Liga 1, Senin 25 September 2023 Pukul 19.00 WIB, Pesut Etam Tak Terkalahkan di Kandang

Peristiwa cabul tersebut terjadi sebanyak empat kali di dalam ruang laboratorium komputer sekolah.

Guru tersebut mengajar tiga mata pelajaran di SMP tersebut, yaitu Teknologi Informasi dan Komputer (TIK), Seni Budaya, dan Prakarya, sedangkan korban adalah salah satu siswi kelas IX.

Guru tersebut mengklaim bahwa hubungan dekat antara dirinya dan korban dimulai sejak akhir 2022.

Baca Juga: Nah Lho! Jaga Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024, Dilarang Like Komen dan Follow akun Kampanye Bisa Kena Sanksi

Pada saat itu, korban menyampaikan kepada pelaku bahwa dia ingin menulis novel dewasa.

Sebagai bentuk bimbingan dalam penulisan novel dewasa tersebut, pelaku merayu korban untuk melakukan persetubuhan agar bisa menjadi inspirasi dalam penulisan novel tersebut.

Pelaku mengaku telah melakukan perbuatan tersebut sebanyak empat kali, yang semuanya terjadi setelah jam pulang sekolah.

Baca Juga: Hampir Padam Sepenuhnya, Mbak Ita Waspadai Potensi Bara Api di Tumpukan Sampah TPA Jatibarang, Semarang

Hasil penyelidikan polisi mengungkap bahwa selama menjalin kedekatan dengan korban, guru tersebut sering menggunakan kata-kata mesra dalam komunikasi mereka melalui aplikasi pesan.

Selain itu, pelaku juga memberikan hadiah kepada korban, seperti cokelat saat Hari Valentine.

Pada bulan Juni 2023, isi percakapan di aplikasi WhatsApp antara pelaku dan korban yang membahas hal-hal persetubuhan diketahui oleh orang tua korban.

Baca Juga: Kandang Sapi di TPA Jatibarang Bakal Direlokasi, Begini Sejarahnya Bisa Terdapat Banyak Ternak Sapi di Sekitar TPA

Orang tua korban kemudian melaporkan masalah ini kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri untuk mendapatkan pendampingan.

Setelah laporan diterima, polisi melakukan penyelidikan dan pada akhirnya menetapkan pelaku sebagai tersangka.

"Kami sudah mendampingi korban untuk melaporkan kepada aparat Polres Wonogiri unit PPA pada Juni lalu. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan beberapa waktu sudah menetapkan tersangka,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas PPKB P3A Wonogiri, Indah Kuswati seperti dikutip Infosemarang.com dari Antara pada Senin 25 September 2023.

Baca Juga: CPNS PPPK 2023: Swafoto di Akun SSCASN Masih Gepeng padahal Sudah Pakai Laptop? Begini Solusinya

Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas PPKB P3A Wonogiri, Indah Kuswati, pihak sekolah tidak mengetahui perbuatan asusila guru tersebut.

Sekolah baru mengetahui kejadian ini setelah orang tua korban melaporkannya.

Sejak kasus ini terungkap, pelaku, yang berasal dari Kecamatan Baturetno dan telah menikah serta memiliki empat anak, langsung dihentikan dari pekerjaannya sebagai guru di SMP tersebut. Korban dan ibunya juga telah pindah dari Wonogiri.

Kasus ini dijerat dengan UU Perlindungan Anak, tepatnya Pasal 81 ayat (2) dan (3) UU No 17/2016 tentang Perlindungan Anak (UUPA), dengan ancaman pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun, serta denda paling banyak Rp5 miliar.

Baca Juga: 6 Kuliner yang Dicicipi Farida Nurhan di Semarang, Semua Direview Enak Banget

Dinas PPKB P3A Wonogiri mencatat bahwa sejak Januari hingga September 2023, telah terjadi 23 kasus kekerasan seksual terhadap anak yang melibatkan 34 korban anak di daerah tersebut, dengan sebagian besar kasus terjadi di lingkungan sekolah.

Dalam menghadapi maraknya kasus pelecehan seksual di sekolah, Dinas PPKB P3A dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri berencana membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di sekolah-sekolah dengan melibatkan guru, komite sekolah, dan siswa.***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Umum05 Oktober 2024, 12:45 WIB

Kesiapan Venue Ajang Peparnas XVII di Solo Dicek Kesiapannya, Besok Dibuka Presiden

Pembukaan resmi Peparnas XVII akan digelar di Stadion Manahan Solo, Minggu, 6 Oktober 2024.


Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengecek kesiapan akhir venue  Perparnas XVII Solo.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya04 Oktober 2024, 21:01 WIB

Pemkot Semarang Buka Seleksi 2.654 Formasi PPPK

Dalam keputusan tersebut, alokasi formasi sebanyak 2.654 posisi disediakan untuk mengisi jabatan fungsional dan jabatan pelaksana di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Pemkot Semarang menetapkan PPPK untuk Tahun Anggaran 2024. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya04 Oktober 2024, 20:57 WIB

“Symphony Lawang Sewu 2024" Hadirkan Kla Project dan Ruth Sahanaya

Symphony Lawang Sewu ini menjadi selebrasi pertunjukan musik baru di kota Semarang bagi kalangan usia menengah keatas dalam bernostalgia.
Jumpa pers Symphony Lawang Sewu 2024. (Sumber:  | Foto: Dok)
Pendidikan04 Oktober 2024, 11:54 WIB

Jawab Tantangan Limbah Mikroplastik, Dosen FTP SCU Semarang Raih Penghargaan di Forum Ilmuan Internasional

IUFoST sendiri merupakan organisasi beranggotakan negara-negara yang memiliki asosiasi profesi ahli teknologi pangan.
Dosen FTP SCU Semarang Dyah Wulandari, Ph.D. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis04 Oktober 2024, 11:40 WIB

Ikapesta Kembali Gelar Wedding Expo 2024 di PRPP Semarang, Catat Tanggalnya

Wedding expo terbesar di Kota Semarang ini akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut pada Kamis 11 Oktober 2024 hingga Minggu 13 Oktober 2024.


Panitia penyelenggara Ikapesta di depan pintu gerbang PRPP Semarang, sebagai tempat penyelenggaraan acara.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Umum03 Oktober 2024, 17:25 WIB

Nana Sudjana Ajak Mahasiswa Berpartisipasi Aktif dalam Pilkada 2024

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meminta kepada para mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam perhelatan Pilkada serentak 2024.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana  saat menjadi keynote speech pada acara Seminar Kebangsaan di Undip. (Sumber:  | Foto: dok Humas Jateng.)
Semarang Raya03 Oktober 2024, 17:16 WIB

Keren, Kota Semarang Berhasil Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional

Kota Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK).

Kota Semarang meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata. (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya03 Oktober 2024, 17:12 WIB

Banyak Keluhan Warga Terkait "Cumi-cumi Darat", Yoyok Sukawi Buktikan Sendiri Saat Naik BRT

Banyak warga yang menyebutnya cumi-cumi darat, karena BRT Trans Semarang saat ini banyak yang kondisinya tak terawat dan mengeluarkan asap hitam saat melaju di jalanan.
Yoyok Sukawi menjajal pelayanan Bus Rapid Trans (BRT), Kamis 3 Oktober 2024.
Semarang Raya03 Oktober 2024, 16:33 WIB

Banyak Keluhan Warga Terkait "Cumi-cumi Darat", Yoyok Sukawi Buktikan Sendiri Saat Naik BRT

Banyak warga yang menyebutnya cumi-cumi darat, karena BRT Trans Semarang saat ini banyak yang kondisinya tak terawat dan mengeluarkan asap hitam saat melaju di jalanan.
Yoyok Sukawi menjajal pelayanan Bus Rapid Trans (BRT), Kamis 3 Oktober 2024.  (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis03 Oktober 2024, 07:01 WIB

Paramount Land Gelar Pameran di Ajang ‘Amazing Gading Serpong’ Property Expo 2024, Hadirkan Beragam Promo Menarik

Paramount Land menggelar pameran properti bertajuk ‘Amazing Gading Serpong Property Expo 2024’ pada 2-7 Oktober 2024 di West Atrium Living World Alam Sutera, Tangerang.
Paramount Land menggelar pameran properti bertajuk ‘Amazing Gading Serpong Property Expo 2024’. (Sumber:  | Foto: Sakti)