Kejam! Penulis Komik Malaysia Tulis ART Indonesia Monyet Mirip di Buku Karyanya

Ilustrasi penulis (Sumber : Pixabay/Pexels)

INFOSEMARANG.COM - Beberapa waktu lalu publik digegerkan dengan hasil karya penulis komik Malaysia yang sebut ART Indonesia monyet dalam karyanya.

Sebab dinilai mengandung matei yang merugikan, buku berjudul When I was a Kid 3 tersebut akhirnya dilarang untuk beredar oleh Pemerintah Malaysia.

Karena menjadi sorotan dan ramai diperbincangkan oleh berbagai pihak serta dinilai menghina, sang penulis akhirnya angkat bicara.

Baca Juga: No Kaleng-kaleng! Ternyata Restoran Rogoh Kocek Segini Demi Direview Codeblu

Ia juga sempat menuliskan permohonan maaf dan mengatakan jika dirinya menyesal serta tidak bermaksud menjelek-jelekkan ART Indonesia.

"Saya sangat meminta maaf kepada pihak-pihak yang tersinggung dengan hal ini, dan orang-orang yang secara tidak sengaja saya sakiti," tulis Boey melalui akun Instagram pribadinya.

Sang penulis sebagai informasi memang memiliki karya novel grafis yang menceritakan kisah hidupnya ketika masih kecil.

Perdebatan lantas muncul ketika Boey menceritakan sosok sang ayah yang menganggap ART Indonesia mirip dengan monyet.

Baca Juga: BMKG: Cuaca Panas Terik Berlangsung Sampai Oktober 2023 di Sebagian Wilayah Indonesia, Suhu Tertinggi Capai 38 derajat Celsius

Perumpaan kontroversial itu diungkap oleh ayah dari penulis sebab saat memanjat pohon kelapa, ART Indonesia dapat disebut begitu lincah gerakannya.

"Niat saya bukan untuk merendahkan, tetapi untuk memuji kecepatan luar biasa yang dilakukan ART kami dalam memanjat pohon kelapa – seperti monyet," pungkasnya.

Isi dalam novel grafis itu juga sempat menuliskan bahwa di taman, ayah penulis mengajak buah hatinya untuk melihat monyet.

Bukan monyet sungguhan, saat sampai di taman, justru ART Indonesia-lah yang dilihat oleh Boey kecil.

Baca Juga: Tips Mengecilkan Double Chin yang Terkadang Bikin Rasa Percaya Diri Berkurang

ART Indonesia itu digambarkan ketika memetik buah kelapa begitu lincah memanjat. Boey kecil sebab tak bisa meniru aksi ART tersebut hanya bisa tercengang.

Sebelum dilarang, protes sudah terlebih dahulu dilakukan Corong Rakyat yang merupakan organisasi non pemerintah Indonesia.

Organisasi tersebut di bulan Juni lalu sebab keberatan dengan isi buku itu sempat melakukan unjuk rasa di Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI