INFOSEMARANG.COM -Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengharapkan agar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, segera kembali ke Indonesia setelah kabar bahwa dia hilang kontak selama kunjungan kerja ke Eropa.
Sebagai informasi, rumah dinas dan ruangan kerja Menteri Syahrul Yasin telah digeledah oleh penyidik KPK pekan lalu.
Dalam penggeledahan tersebut, penyidik menemukan bukti uang tunai hingga dokumen elektronik terkait dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca Juga: 5 Mitos dan 3 Fakta Penyakit Jantung, Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini untuk Mencegahnya
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, berharap agar Menteri Syahrul Yasin Limpo bisa segera kembali ke Tanah Air dan bersedia bekerja sama dengan KPK.
"Semoga yang bersangkutan segera kembali ke Indonesia dan kooperatif memenuhi panggilan KPK," ujar Alexander Marwata seperti dikutip Infosemarang.com dari Antara pada 4 Oktober 2023.
Sebelumnya, Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, memastikan bahwa lembaganya akan menyelesaikan proses penyidikan perkara korupsi yang melibatkan Kementan dan melibatkan Menteri Syahrul Yasin.
Baca Juga: Gaya Rambut Son Heung-min di Piala Dunia U 17 Bikin Salah Fokus
KPK telah mengungkap tiga kluster kasus korupsi di Kementan yang sedang dalam tahap penyidikan.
Termasuk pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan pencucian uang.
Namun, KPK belum merinci siapa yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Meskipun begitu, penyidik telah melakukan penggeledahan di berbagai lokasi terkait dengan penyelidikan ini.
Baca Juga: Jelang MotoGP Mandalika, Quartararo dan Fernandez Mampir Liburan ke Bali
Termasuk di rumah dinas dan ruang kerja Menteri Syahrul Yasin di Kantor Kementan, ruang kerja Sekjen Kementan, serta rumah Direktur Alat Mesin Pertanian Kementan di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Pada saatnya pasti kami sampaikan perkembangannya secara utuh dan lengkap,” ungakpnya.
Karena hal ini memancing rasa penasaran publik terkait hilangnya Kementan di luar negri.
Lebih-lebih setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Ali menegaskan bahwa perkembangan selanjutnya akan disampaikan secara menyeluruh dan lengkap pada saat yang tepat.***