INFOSEMARANG.COM- Metode water bombing akhirnya berhasil digunakan untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, pada Jumat (6/10/2023) siang.
Setelah tiga kali gagal karena kabut dan angin kencang, helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membawa air dari embung Banyu Kuwung Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, dan menyiramkannya ke titik api.
Penyemprotan air menggunakan metode water bombing dilakukan sebanyak empat kali pada hari tersebut.
Baca Juga: Pengakuan Otto Hasibuan Ungkap Alasan Jessica Wongso Tetap Pilih Bui 20 Tahun Dibanding Grasi
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Juli Padmi Handayani, mengungkapkan bahwa pemadaman api dengan metode water bombing akhirnya bisa dilakukan.
Setelah cuaca memungkinkan helikopter terbang di kawasan lereng Gunung Lawu.
Pagi sebelumnya, cuaca terkendala oleh kabut dan angin kencang.
Baca Juga: Sepele, Tapi 7 Kebiasaan Buruk Ini Rentan Merusak Hubungan Asmara dengan Pasangan
“Tadi pagi sempat terkendala cuaca, kabut dan angin kencang. Tapi tadi siang sudah mulai berjalan,” kata dia seperti dikutip Infosemarang.com dari Antara pada 6 Oktober 2023.
Proses water bombing dimulai dari Jenawi, yang berdekatan dengan titik api di wilayah Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Juli berharap bahwa metode water bombing ini akan segera berhasil memadamkan api yang telah melalap lahan dan hutan di Gunung Lawu.
Baca Juga: Disebut Bikin Anak Jadi Lebih Mandiri, Apa Itu Authoritative Parenting?
Selain melalui pemadaman udara, upaya pemadaman dengan metode konvensional juga tetap berjalan melalui akses darat.
“Tadi sempat terbang di wilayah Karanganyar. Tapi karena angin terlalu kencang, water bombing tidak bisa dilakukan,” kata Juli Padmi Handayani
Ratusan tim gabungan juga dikerahkan untuk melakukan pemadaman melalui jalur darat.
Tim ini bergerak melalui jalur pendakian dimulai dari Pos Candi Cetho.
Sebelumnya, rencana water bombing dengan menggunakan helikopter milik BNPB pada pagi hari telah gagal tiga kali sebelumnya.
Upaya tersebut terhambat oleh cuaca yang tidak memungkinkan, dengan angin kencang yang menghalangi proses water bombing.***