Israel Deklarasikan Perang Kepada Hamas di Gaza, Eskalasi Konflik Bersenjata Meningkat

Israel deklarasikan perang lawan Hamas di Gaza. (Sumber : instagram/eye.on.palestine)

INFOSEMARANG.COM -- Israel telah secara resmi mendeklarasikan perang terhadap kelompok Hamas di Gaza, Palestina, menyusul eskalasi konflik bersenjata di wilayah selatan Israel.

Deklarasi perang ini muncul setelah serangan mendadak oleh Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas, pada akhir pekan lalu, sebagaimana dilaporkan oleh Al Jazeera pada Senin, 9 Oktober 2023.

Pada hari Minggu, 8 Oktober 2023, kelompok bersenjata Islam Syiah, Hezbollah, yang berbasis di Lebanon, meluncurkan serangan mortir ke Shebaa Farms yang diduduki oleh Israel sebagai tanda solidaritas terhadap Hamas.

Baca Juga: Bikin Hubungan Jadi Toxic, Kenali Tanda-tanda Stonewalling yang Jarang Diketahui

Sebagai respons terhadap serangan tersebut, Israel mengklaim telah membalas dengan tembakan artileri. Tindakan ini telah memicu spekulasi bahwa Israel akan segera melakukan invasi darat ke Gaza.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga mengancam akan mengubah Gaza, yang sudah terkepung, menjadi "pulau terpencil."

Eskalasi konflik ini telah menimbulkan dampak serius pada warga sipil.

Menurut laporan pejabat kesehatan, jumlah korban jiwa Palestina akibat konflik ini mencapai 370 orang, sementara setidaknya 600 warga Israel juga dilaporkan terluka.

Hamas menegaskan bahwa serangan mereka adalah respons terhadap kebrutalan yang terus dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga: Cara Menghadapi Orang dengan Kepribadian Narsistik yang Hobi Memanipulasi

Selain itu, serangan ini juga merupakan tanggapan atas serangan Israel terhadap desa-desa di Palestina dan penyerbuan ke Masjid Al Aqsa.

Eskalasi konflik ini menjadi perhatian dunia internasional karena dapat memperburuk situasi di Timur Tengah.

Pemerintah-pemerintah dunia telah mendesak kedua belah pihak untuk menghentikan tindakan kekerasan dan mencari solusi diplomatik yang berkelanjutan.

Dalam kondisi saat ini, negosiasi damai tampak semakin sulit diwujudkan, sementara dunia menantikan perkembangan lebih lanjut dari konflik ini yang berpotensi merugikan banyak pihak.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI