INFOSEMARANG.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming belakang memang tengah ramai menjadi sorotan publik.
Hal ini bukan lain sebab namanya disebut-sebut bakal menjadi bacawapres mendampingi Prabowo Subianto.
Sebelum terun ke dunia politik, Gibran Rakabuming memang dikenal sudah berpengalaman di bidang usaha khususnya kuliner.
Baca Juga: Resiko Makan Tahu-Tempe Berlebih, Bukan Makin Sehat, Ini Efek Sampingnya Bagi Tubuh
Kendati demikian, di tengah sederet usahanya yang sukses ternyata ada juga beberapa tidak bisa bertahan alias bangkrut.
Berikut simak deretan usaha Gibran Rakabuming yang bangkrut.
1. Madhang
Gibran ternyata diketahui menjadi penasehat bisnis aplikasi untuk ibu-ibu bernama Madhang berikut ini.
Aplikasi Madhang tersebut awalnya ditujukan guna ibu rumah tangga yang ingin menambah penghasilan melalui kemampuan memasak mereka.
Kendati demikian, akun media sosial aplikasi ini terakhir aktif dan mengunggah konten di tahun 2022.
Baca Juga: Catat! Ini Tanggal Prabowo-Gibran Daftar Capres-Cawapres ke KPU
2. Siap Mas
Publik tentu familiar dengan nama usaha Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep yang berikut ini.
Tadinya produk makanan dan minuman ringan Siapmas ini dijual di sejumlah minimarket dengan harga bervariasi.
Kendati demikian, belakangan produk ini sudah jarang ditemukan dan terpantai akun media sosial Siapmas ini mengunggah konten mereka di tahun 2020.
3. Goola
Memproduksi minuman tradisional Indonesia, Goola juga menjadi salah satu usaha yang pernah dijalankan oleh Gibran Rakabuming.
Namun saat dirinya menjadi Wali Kota Solo, usaha tersebut dipasrahkan kepada Kaesang Pangarep.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Hari Santri Nasional yang Diperingati Pada Tanggal 22 Oktober
Kendati demikian, meski produk ini beberapa kali muncul dengan produk bundling bisnis Kaesang, akun media sosial Goola aktif terakhir pada tahun 2020.
4. Ternakopi
Ternakopi ternyata juga menjadi salah satu bisnis milik Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep yang tidak berjalan mulus.
Mereka dalam usaha ini kurang mendapatkan pangsa pasar sesuai dan gagal berkembang meski suudah membuka 40 toko di sejumlah wilayah.