Cuaca Panas Sedang Terjadi di Kawasan Asia, Berikut 10 Suhu Tertinggi yang Pernah Tercatat dalam Sejarah Dunia

Wildan Apriadi
Rabu 26 April 2023, 12:05 WIB
Cuaca panas dengan suhu tertinggi dalam sejarah pernah tercatat pada tahun 1919 (Sumber : pixabay)

Cuaca panas dengan suhu tertinggi dalam sejarah pernah tercatat pada tahun 1919 (Sumber : pixabay)

INFOSEMARANG.COM - Kawasan Asia kini sedang dilanda cuaca panas yang cukup ekstrim, termasuk di Indonesia sejak beberapa hari lalu.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa cuaca panas akhir-akhir ini disebabkan oleh dinamika atmosfer yang tidak biasa.

Di negara Asia lainnya seperti Thailand dan China, cuaca panas juga bahkan sanggup membuat jalanan aspal terlihat meleleh seperti dalam video yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kocak! Parodi Lagu dari Netizen Sindir Perselingkuhan Virgoun, dari Surat Cinta untuk Starla hingga Diary Depresiku

Fenomena ini tentunya menjadi peringatan bagi setiap orang untuk tetap berhati-hati, terutama sebisa mungkin untuk mengurangi aktivitas langsung di bawah sinar matahari.

Namun, fenomena cuaca panas ekstrim seperti saat ini juga pernah terjadi di berbagai belahan dunia, bahkan suhunya jauh lebih tinggi. Berikut di antaranya:

1. Furnace Creek Ranch, Death Valley, California, AS: 56,7 derajat Celsius (134 derajat Fahrenheit) pada tanggal 10 Juli 1913.

2. Ahvaz, Iran: 54 derajat Celsius (129 derajat Fahrenheit) pada tanggal 29 Juni 2017.

3. Tirat Tsvi, Israel: 54 derajat Celsius (129 derajat Fahrenheit) pada tanggal 21 Juni 1942.

Baca Juga: Viral Kasus Penganiayaan Anak Perwira Polisi Polda Sumut,Netizen Soroti Harta:Mario Dandy Jilid 2?

4. Basra, Irak: 53,9 derajat Celsius (129 derajat Fahrenheit) pada tanggal 22 Juni 2016.

5. Mohenjo-daro, Pakistan: 53,5 derajat Celsius (128 derajat Fahrenheit) pada tanggal 26 Mei 2010.

6. Sulaibiya, Kuwait: 53,4 derajat Celsius (128 derajat Fahrenheit) pada tanggal 31 Juli 2012.

7. Dallol, Ethiopia: 53 derajat Celsius (127 derajat Fahrenheit) pada tanggal 4 Mei 1960.

8. Kebili, Tunisia: 55 derajat Celsius (131 derajat Fahrenheit) pada tanggal 7 Juli 1931 (meskipun terdapat perdebatan mengenai keakuratan suhu ini).

9. Bandar-e Mahshahr, Iran: 52 derajat Celsius (126 derajat Fahrenheit) pada tanggal 29 Juni 2017.

10. Matam, Senegal: 52,3 derajat Celsius (126,1 derajat Fahrenheit) pada tanggal 16 Juni 2010. ***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Bisnis20 November 2024, 17:03 WIB

Ekonom Bank Mandiri Optimistis Ekonomi Indonesia Tetap Solid di Tengah Dinamika Global

Ekonomi nasional diproyeksikan akan tetap menunjukkan kinerja positif, didukung oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga.
Event Mandiri Macro and Market Brief Road to Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta, Rabu 20 November 2024.
 (Sumber:  | Foto: dok Bank Mandiri.)
Semarang Raya19 November 2024, 15:45 WIB

Semarang Raih Dua Penghargaan Daerah Tertib Ukur dan Pasar Tertib Ukur dari Kemendag

Selama dua tahun berturut-turut, Kota Semarang meraih penghargaan sebagai daerah tertib ukur.
Pemkot Semarang meraih dua kategori penghargaan sebagai Daerah Tertib Ukur (DTU) dan Pasar Tertib Ukur dari Kemendag.
 (Sumber:  | Foto: Dok)
Umum19 November 2024, 13:19 WIB

PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana Langsung Bergerak Selesaikan Pemblokiran Rekening UD Pramono

Pemilik UD Pramono, Pramono menyampaikan terima kasih karena telah dibantu menyelesaikan satu persatu permasalahan yang dihadapi.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mendampingi Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasanbersilaturahmi dengan pemilik UD Pramono. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya19 November 2024, 11:57 WIB

Bantu Petani, Mbak Ita Luncurkan "Petruk Semar" untuk Pasarkan Hasil Panen

Mbak Ita meluncurkan Petruk Semar (Petani Truck Semarang Punya), truk operasional untuk memasarkan hasil pertanian di Kota Semarang.
Mbak Ita meluncurkan Petruk Semar (Petani Truck Semarang Punya). (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya17 November 2024, 16:49 WIB

Warga Tambaklorok Kini Miliki Jamban Pribadi, Tak Lagi Buang Hajat di Sungai

Ahmad Sholeh (50), warga RT 3 RW 14 Tambakmulyo, Semarang Utara, kini memiliki jamban pribadi.
Ahmad Sholeh (50), warga RT 3 RW 14 Tambakmulyo, Semarang Utara, kini memiliki jamban pribadi. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya17 November 2024, 16:45 WIB

Pemkot Semarang Terbitkan Perwal Beasiswa Anak Petani dan Nelayan

Pemkot Semarang akan melakukan sosialisasi Perwal dan melakukan kurasi terhadap anak-anak petani dan nelayan yang bisa mendapatkan beasiswa tersebut.
Aktivitas pertanian di Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya15 November 2024, 16:55 WIB

Semarang Agro Expo 2024 Kembali Digelar di Mijen

. Tidak hanya memamerkan produk-produk pertanian terpadu seperti hasil kebun, peternakan, dan perikanan, SAE 2024 juga dimeriahkan berbagai lomba menarik dan edukasi pertanian untuk anak-anak.
Pembukaan Semarang Agro Expo 2024 di Mijen. (Sumber: )
Semarang Raya15 November 2024, 16:45 WIB

DPD Gerakan Pemuda Marhaenis Deklarasikan Dukungan Untuk Andika Perkasa-Hendrar Prihadi

Dalam deklarasi tersebut, secara khusus DPD GPM Jateng memberikan dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jateng nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Deklarasi digelar di Posko Kemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya14 November 2024, 18:13 WIB

Pedagang Barito Slup-slupan Tempati Eks Pasar Dargo Semarang

Sebanyak 50 pedagang, Rabu 13 November 2024 mulai menempati Semarang Exhibition Center atau eks Pasar Dargo yang berada di Jalan dr. Cipto Semarang.
Pedagang Barito menempati eks Pasar Dargo yang berada di Jalan dr. Cipto Semarang.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis14 November 2024, 17:37 WIB

Terus Tumbuh dan Semakin Kokoh di Tahun Ke-5, DPLK AXA Mandiri Jalin Kerja Sama Baru dengan Sejumlah Perusahaan Ternama

Kerja sama ini memberikan arti penting bagi DPLK AXA Mandiri karena kami sama-sama memiliki komitmen terhadap masa depan karyawan.
DPLK AXA Mandiri menjalin kerja sama strategis dengan PT  Industri Kereta Api dan Sambu Group. 
 (Sumber:  | Foto: dok)