Good News International Church, Sekte Sesat di Kenya yang Tewaskan 89 Orang karena Doktrin Puasa

89 jasad yang diduga pengikut aliran sesat, Good News International Church, di Kenya. (Sumber : gazettengr.com)

INFOSEMARANG.COM -- Di Kenya, 89 orang ditemukan tewas setelah menjalani puasa tanpa henti.

Dikutip infosemarang.com dari timesnownews.com, orang-orang yang meninggal dunia tersebut mengikuti aliran sekte sesat Good News International Church.

Pemimpin aliran, Paul Makenzi, telah mencuci otak para pengikutnya untuk menjalani puasa tanpa henti dengan dalih bisa masuk surga.

Ke-89 orang tersebut berakhir meninggal karena kelaparan.

Diketahui, Paul Makenzi sudah pernah dua kali ditangkap pada 2019 dan Maret 2023 lalu.

Namun dibabaskan karena tak banyak bukti yang terungkap.

Baca Juga: Viral Video Diduga Aditya Hasibuan Anak Komisaris Polisi Aniaya Ken Admiral, Mario Dandy Jilid 2?

Dilaporkan ada 259 orang yang menghilang dari keluarganya dan diduga mengikuti aliran sekte Paul Makenzi ini.

Sudah banyak orang yang tercuci otaknya dan mempercayai soal puasa tanpa makan sama sekali bisa membuat mereka masuk surga.

Dari ratusan orang yang tergabung dalam sekte ini, ada 130 anak-anak yang ikut masuk.

Satu mantan anggota sekte sesat berhasil diamankan dan diselamatkan namun ia tetap berpegang teguh menjalani puasa tanpa makan.

Saat diingatkan untuk makan, ia justru menyebut orang-orang di sekitarnya sebagai orang jahat yang melarangnya pergi ke surga.

Sementara itu, Presiden Kenya, William Ruto, turut memberikan pernyataan terkait sekte sesat di negaranya.

Ia menyebut Paul Makenzi tak lebih baik dari seorang teroris dan pembunuh.

Baca Juga: Kronologi Aditya Hasibuan Diduga Anak Kompol Achiruddin Hasibuan Aniaya Ken Admiral

William menegaskan jika sekte Good News International Church tidak berafiliasi dengan agama mana pun yang ada di Kenya.

Polisi pun masih berupaya untuk menyelamatkan para pengikut sekte sesat ini demi mencegah penambahan korban jiwa.

(*)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI