Pabrik Keripik Pisang Narkoba di Bantul Bikin Publik Geger, Produk Ditawarkan Lewat Media Sosial

Arendya Nariswari
Sabtu 04 November 2023, 08:03 WIB
Pabrik Keripik Pisang Narkoba di Bantul digerebek polisi (Sumber : YouTube/Kompas TV)

Pabrik Keripik Pisang Narkoba di Bantul digerebek polisi (Sumber : YouTube/Kompas TV)

INFOSEMARANG.COM - Belum lama ini publik digemparkan dengan kasis penggerebekan pabrik yang memproduksi keripik pisang narkoba di Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketika digeledah, ternyata tak hanya keripik pisang narkoba yang ditemukan melainkan narkotika jenis baru dalam bentuk minuman 'happy water'.

Tak hanya satu titik, tempat produksi makanan dan minuman ini tersebar di sejumlah daerah sekitaran Bantul.

Baca Juga: Sumber Kekayaan Celine Evangelista, yang Namanya Terseret Kasus Korupsi Jaksa Agung

Untuk lokasi produksi keripik pisang narkoba berada di Kelurahan Potorono, sedangkan pembuatan Happy Water berlokasi di Pelem Kidul, Baturetno.

Awalnya pihak kepolisian merasa curiga sebab harga keripik pisang narkoba itu dibanderol berkisar mulai Rp1,6 juta per bungkusnya.

Lain halnya dengan keripik pisang, happy water tersebut dijual per botolnya seharga Rp1,2 juta dikutip dari YouTube TV One News.

Setelah satu bulan melakukan penyelidikan, tim Direktorat Narkoba Mabes Polri akhirnya berhasil membongkar tempat produk tersebut dipasarkan.

Baca Juga: Tips Menolak Cinta Orang yang Tidak Kita Sukai, Bagaimana Caranya Agar Tak Melukai Perasaan?

Ternyata pemasaran produk tersebut sudah mencapai wilayah Jawa Barat, Depok serta Cimanggis.

Kekinian, pihak kepolisian telah mengamankan delapan orang yang terlibat dalam produksi keripik pisang narkoba dan hapy water tersebut.

Beberapa dari delapan orang yang diamankan tersebut masing-masing memiliki peran berbeda.

Ada yang menjadi koki, pengolah, penjaga gudang, pengelola akun medsos.

Namun kekinian, polisi masih melakukan pencarian terhadap buron empat orang lainnya.

Baca Juga: AWAS! Ini Tanda Teman Jadi Orang Ketiga dalam Hubunganmu dengan Pacar

"Jenisnya bukan narkoba baru. Ini kandungannya narkoba lama tapi kemasannya baru," tutur Komjen Wahyu, Kabareskrim Mabes Polri.

Kedelapan tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 113 ayat (2)dan Pasal 112 ayat (2) Pasal 132 ayat (1) UU RI No 35/2009 mengenai narkoba.

Kedelapan tersangka produksi keripik pisang narkoba dan happy watr tersebut atas pasal yang diterapkan tersebut terancam pidana mati untuk hukuman maksimalnya.

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya06 Oktober 2024, 19:46 WIB

PPJI dan Pemkot Semarang Bakal Simulasikan Makan Siang Bergizi di 24 Sekolah, Kandungan Gizi dan Harga Sudah Dihitung

PPJI Jawa Tengah dan PPJI Kota Semarang bersama Pemerintah Kota Semarang akan mengadakan simulasi program ‘’Makan Siang Bergizi’’ untuk siswa dari 24 SD dan SMP di Kota Semarang.
Simulasi program ‘’Makan Siang Bergizi’’ digelar untuk siswa dari 24 SD dan SMP di Kota Semarang.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Umum05 Oktober 2024, 12:45 WIB

Kesiapan Venue Ajang Peparnas XVII di Solo Dicek Kesiapannya, Besok Dibuka Presiden

Pembukaan resmi Peparnas XVII akan digelar di Stadion Manahan Solo, Minggu, 6 Oktober 2024.


Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengecek kesiapan akhir venue  Perparnas XVII Solo.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya04 Oktober 2024, 21:01 WIB

Pemkot Semarang Buka Seleksi 2.654 Formasi PPPK

Dalam keputusan tersebut, alokasi formasi sebanyak 2.654 posisi disediakan untuk mengisi jabatan fungsional dan jabatan pelaksana di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Pemkot Semarang menetapkan PPPK untuk Tahun Anggaran 2024. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya04 Oktober 2024, 20:57 WIB

“Symphony Lawang Sewu 2024" Hadirkan Kla Project dan Ruth Sahanaya

Symphony Lawang Sewu ini menjadi selebrasi pertunjukan musik baru di kota Semarang bagi kalangan usia menengah keatas dalam bernostalgia.
Jumpa pers Symphony Lawang Sewu 2024. (Sumber:  | Foto: Dok)
Pendidikan04 Oktober 2024, 11:54 WIB

Jawab Tantangan Limbah Mikroplastik, Dosen FTP SCU Semarang Raih Penghargaan di Forum Ilmuan Internasional

IUFoST sendiri merupakan organisasi beranggotakan negara-negara yang memiliki asosiasi profesi ahli teknologi pangan.
Dosen FTP SCU Semarang Dyah Wulandari, Ph.D. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis04 Oktober 2024, 11:40 WIB

Ikapesta Kembali Gelar Wedding Expo 2024 di PRPP Semarang, Catat Tanggalnya

Wedding expo terbesar di Kota Semarang ini akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut pada Kamis 11 Oktober 2024 hingga Minggu 13 Oktober 2024.


Panitia penyelenggara Ikapesta di depan pintu gerbang PRPP Semarang, sebagai tempat penyelenggaraan acara.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Umum03 Oktober 2024, 17:25 WIB

Nana Sudjana Ajak Mahasiswa Berpartisipasi Aktif dalam Pilkada 2024

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meminta kepada para mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam perhelatan Pilkada serentak 2024.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana  saat menjadi keynote speech pada acara Seminar Kebangsaan di Undip. (Sumber:  | Foto: dok Humas Jateng.)
Semarang Raya03 Oktober 2024, 17:16 WIB

Keren, Kota Semarang Berhasil Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional

Kota Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK).

Kota Semarang meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata. (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya03 Oktober 2024, 17:12 WIB

Banyak Keluhan Warga Terkait "Cumi-cumi Darat", Yoyok Sukawi Buktikan Sendiri Saat Naik BRT

Banyak warga yang menyebutnya cumi-cumi darat, karena BRT Trans Semarang saat ini banyak yang kondisinya tak terawat dan mengeluarkan asap hitam saat melaju di jalanan.
Yoyok Sukawi menjajal pelayanan Bus Rapid Trans (BRT), Kamis 3 Oktober 2024.
Semarang Raya03 Oktober 2024, 16:33 WIB

Banyak Keluhan Warga Terkait "Cumi-cumi Darat", Yoyok Sukawi Buktikan Sendiri Saat Naik BRT

Banyak warga yang menyebutnya cumi-cumi darat, karena BRT Trans Semarang saat ini banyak yang kondisinya tak terawat dan mengeluarkan asap hitam saat melaju di jalanan.
Yoyok Sukawi menjajal pelayanan Bus Rapid Trans (BRT), Kamis 3 Oktober 2024.  (Sumber:  | Foto: Sakti)