Terbongkar! Ternyata Ini Penyebab Terbesar Terjangkit Penyakit Cacar Monyet

Penyebab, gejala dan penyebaran cacar monyet (Sumber : Freepik)

INFOSEMARANG.COM- Muncul penyakit baru akhir-akhir ini bernama cacar monyet, baru beru ini terungkap penyebab penyakit cacar monyet ini.

Sekitar 84,3 persen pasien cacar monyet adalah laki-laki yang terlibat dalam kontak seksual dengan sesama laki-laki, dan sekitar 6,5 persen di antaranya teridentifikasi sebagai biseksual.

Demikian disampaikan oleh dr. Hanny Nilasari, seorang pakar dermatologi dengan spesialisasi dalam venereology (Sp.D.V.E., Subsp. Ven., FINSDV, FAADV).

Baca Juga: 4 Alasan Pasangan Tidak Terbuka Tentang Masalanya, Bisa Jadi Karena Memikirkanmu

"Kebanyakan dari pasien ini berusia sangat muda, berada dalam rentang usia 31 hingga 40 tahun," katanya seperti dikutip Infosemarang.com dari antara pada 4 November 2023.

"Penularannya umumnya terjadi melalui kontak seksual, terutama ketika terlibat dalam aktivitas berisiko tanpa penggunaan kondom," ungkapnya pada kanal YouTube Gohealthy.

Oleh karena itu, Hanny menyoroti pentingnya peran tenaga kesehatan dalam menggali informasi riwayat seksual ketika mencurigai adanya kasus Monkeypox (cacar monyet).

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Angkringan Dari Desa Ngerangan Klaten Hingga Menyebar ke Penjuru Indonesia

Gejala cacar monyet biasanya dimulai dengan nyeri kepala, diikuti oleh demam dengan suhu tubuh melebihi 38 derajat Celsius.

Serta nyeri tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala ini kemudian diikuti oleh munculnya ruam setelah satu atau tiga hari.

Baca Juga: Efek Makan Keripik Pisang Narkotik Bikin 'Happy', Ada Campuran Amfetamin dan Metamfetamin

Ruam pada cacar monyet biasanya berupa bintik-bintik merah yang jumlahnya terbatas dan tersebar di beberapa bagian tubuh, seperti lengan, area genital, tungkai, dan sebagainya.

"Distribusi ruam ini biasanya dimulai dari area kepala, paling banyak ditemukan di wajah dan anggota tubuh, tetapi juga dapat muncul di telapak tangan dan telapak kaki," jelas Hanny.

Ruam kemudian berkembang menjadi lenting dan bintil yang dapat mengeluarkan nanah sebelum membentuk keropeng.

Baca Juga: Wisata Sejarah Rumah Astiri di Jawa Tengah, Pabrik Minyak Wangi Pertama di Indonesia

Saat terjadi peralihan dari fase ruam ke lesi yang bernanah, pasien biasanya akan merasakan gejala subjektif seperti rasa nyeri dan gatal.

Ketika keropeng muncul, gatalan umumnya akan terasa.

Hanny menjelaskan bahwa gejala cacar monyet berbeda dengan cacar air (Varicella), yang biasanya ditandai dengan demam hingga 39 derajat Celsius, dan ruam yang muncul secara bersamaan dalam berbagai bentuk, seperti kemerahan, bintik, dan lenting.

Baca Juga: Apa yang Dilakukan Jika Digigit Anjing? Cara Terhindar Dari Rabies

Gejala cacar air umumnya terasa sangat gatal. Selain itu, angka kematian akibat cacar air sangat jarang, terutama pada anak-anak.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI