INFOSEMARANG.COM -- Tiga relawan Indonesia di Gaza dengan tekad kuat melanjutkan tugas kemanusiaan mereka di Rumah Sakit Indonesia.
Mereka telah memutuskan untuk tidak mengikuti evakuasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia di Palestina.
Ketiga relawan ini, yaitu Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi, mengambil langkah pemberani dengan bertahan di tengah pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
Ketiga relawan ini berada di Rumah Sakit Indonesia dan berkomitmen untuk terus membantu warga Gaza, terutama di rumah sakit tersebut.
Mereka mengungkapkan ketetapannya melalui unggahan Instagram @mercindonesia pada Sabtu, 4 November 2023.
Dalam pesan tersebut, mereka memohon dukungan dari warga Indonesia di seluruh dunia untuk mendoakan keselamatan mereka dan juga para warga Palestina.
Para relawan ini berharap agar pertempuran segera berakhir dan pintu-pintu Rafah, perbatasan antara Mesir dan Gaza, segera dibuka. Hal ini diharapkan dapat memungkinkan pengiriman truk bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza yang membutuhkan.
"Insya Allah kami akan terus membantu masyarakat Gaza terutama di rumah sakit Indonesia. Tentunya kami memohon dukungan dari warga Indonesia yang ada di seluruh belahan bumi untuk mendoakan keselamatan kami dan juga para warga palestina.
Semoga peperangan ini cepat berakhir dan pintu-pintu Rafah yang ada di perbatasan antara Mesir dan juga Gaza bisa cepat dibuka agar truk-truk bantuan kemanusiaan bisa disalurkan kepada warga Gaza yang saat ini memang membutuhkan."
Baca Juga: Penyebab Iron Dome Malfungsi, Berbalik Ledakan Pemukiman Rishon LeZion di Selatan Tel Aviv
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri terus memantau dan berkomunikasi dengan ketiga relawan MER-C yang bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
“Kemlu serta KBRI Kairo dan KBRI Amman terus memonitor dan menjalin komunikasi dengan tiga relawan MER-C yang berada di RS Indonesia untuk memastikan keselamatan mereka,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha dikutip dari Antara.
Pernyataan Israel yang menuding adanya jaringan terowongan di bawah Rumah Sakit Indonesia yang digunakan oleh Hamas untuk serangan telah menjadi perhatian.
Namun, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha, menyebut bahwa Rumah Sakit Indonesia telah diserahterimakan kepada otoritas Palestina pada 2016 dan saat ini berada di bawah pengelolaan Kementerian Kesehatan Palestina.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, telah menyerukan agar Israel menghentikan pembunuhan warga sipil dan tidak menjadikan fasilitas sipil seperti rumah sakit sebagai target serangan.
Baca Juga: Tawuran Siswa SMK Muhammadiyah vs SMK Umar Fatah Rembang: Perkara Blayer Motor di Depan Sekolah
Direktur RS Indonesia, Atef al-Kahlout, meminta perlindungan penuh bagi seluruh pekerja, pasien, dan pengungsi di fasilitas medis ini, yang kini menampung lebih dari 5.000 orang.
RS Indonesia telah menjadi target serangan sejak awal konflik, dan mereka berharap pemerintah Indonesia dapat mendorong penghentian serangan terhadap fasilitas medis ini.***