INFOSEMARANG.COM -- Sebuah masjid yang terletak di Bani Suhaila, Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, hancur akibat serangan bom militer oleh Israel. Masjid Khalid bin Walid mengalami kerusakan total setelah dihantam oleh pesawat tempur Israel.
Sebuah rekaman video yang kini menjadi viral di media sosial memperlihatkan momen dramatis saat bom militer Israel meratakan bangunan Masjid Khalid bin Walid hingga menyentuh tanah. Kejadian tersebut tidak hanya terbatas pada masjid, pada Kamis (9/11/2023) malam, militer Israel juga menyerang halaman Rumah Sakit Indonesia Gaza.
Rudal Israel jatuh dengan jarak yang tidak jauh dari area medis Rumah Sakit Indonesia Gaza. Serangan mendadak ini membuat sejumlah warga yang berada di Rumah Sakit Indonesia Gaza berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke segala arah. Setidaknya, delapan rumah sakit di Jalur Gaza mengalami serangan dalam tiga hari terakhir, demikian disampaikan oleh kantor media pemerintah Gaza pada Kamis (9/1/2023).
Baca Juga: Israel Bombardir Tiga Rumah Sakit di Gaza, Tuduh Hamas Menggunakannya untuk Pusat Komando
“Agresi Israel telah menyebabkan 18 rumah sakit berhenti beroperasi sejak 7 Oktober,” ujar pernyataan dari kantor media, sebagaimana dilansir oleh Kantor Berita Turki, Anadolu Agency.
Dalam pernyataannya, disebutkan bahwa artileri Israel menyerang halaman Rumah Sakit Al-Shifa dan gerbang Rumah Sakit Al-Nasr di wilayah yang tengah diblokade.
“Penyerangan terhadap rumah sakit merupakan kejahatan perang menurut hukum kemanusiaan internasional, dan dianggap sebagai tindakan kriminal berdasarkan 16 perjanjian internasional dan resolusi PBB yang menegaskan perlunya perlindungan terhadap fasilitas kesehatan tersebut,” tambah pernyataan tersebut.
Baca Juga: Depresi dengan Sadisnya Benjamin Netanyahu, Psikiater PM Israel Bunuh Diri
Sejak serangan lintas batas yang dimulai oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, setidaknya 10.569 warga Palestina, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 wanita, tewas akibat serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza. Angka ini mencakup 1.600 korban yang diakui secara resmi.