INFOSEMARANG.COM -- Konflik antara Israel dan Palestina masih terus berlanjut hingga kini.
Tak hanya menumbangkan banyak nyawa, namun sejumlah produk atau merek dagang pun terkena imbas atas konflik tersebut karena menyuarakan dukungan kepada salah satu pihak atau bahkan bersikap netral terutama di media sosial.
Di sisi lain, Amerika Serikat(AS) memang diketahui mendukung Israel dalam konflik tersebut. Namun kemudian, platform TikTok diketahui kembali menjadi sorotan di AS lantaran munculnya video yang mengklaim bahwa platform tersebut mendorong generasi muda untuk mendukung Palestina dan Hamas.
Baca Juga: Icip Batagor Mbah Suyuti di Singosari Semarang, Si Kakek sudah 32 Tahun Berjualan
Melansir dari Al Jazeera, Josh Hawley dan Marco Rubio, yang merupakan politisi sekaligus senator serta anggota dewan Mike Gallagher, menyerukan AS untuk melarang TikTok dengan dugaan bias terhadap konten anti-Israel dan anti-Yahudi.
"Meskipun masalah keamanan data dalah hal yang paling penting, kemampuan TikTok yang mampu mengubah pandangan dunia yang mampu mengubah pandangan dunia yang dihadapi generasi muda AS jarang dibahas. Perang Israel dngan Hamas adalah ujian penting," ujar Hawley dalam suratnya pada Menteri Keuangan AS, Janet yellen yang dikutip pada Sabtu (11/11/2023).
Dalam surat tersebut Hawley juga menyebutkan bahwa adanya jajak pendapat CAPS-Harris Harvard yang menunjukkan bahwa 51 persen remaja AS usa 18 hingga 24 tahun diketahui berpihak pada Hamas yang menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. Sedangkan sebaliknya, warga lanjut usia di AS malah sangat mendukung Israel. ***