INFOSEMARANG.COM - BPJS Kesehatan yang saat ini menjadi satu-satunya layanan kesehatan jaminan sosial kesehatan milik Pemerintah, memang masih sarat akan kritik dan masukan.
Salah satu hal yang mendapat kritik dari masyarakat adalah tentang pelayanan yang cukup lama.
Meski begitu, beberapa fakta perbandingan BPJS Kesehatan di Indonesia dengan layanan kesehatan di Inggris dan Polandia akan membuat kita berpikir kembali tentang lama atau cepatnya sebuah layanan.
Di Inggris, lama penjadwalan untuk bertemu dengan dokter umum adalah 19 hari. Hal ini tentunya berbeda dengan di Indonesia karena jaminan sosial kesehatan di Indonesia hanya membutuhkan hitungan jam.
Di Polandia, jarak waktu temu dengan seorang dokter spesialis adalah 12 minggu, atau dapat disimpulkan, sebuah penyakit yang membutuhkan penanganan dokter spesialis membutuhkan masa tunggu hingga 3 minggu.
Pada sebuah simposium, Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa layanan BPJS Kesehatan lebih baik daripada NHS, meski dirinya masih berharap adanya banyak perubahan pada pengelolaan BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Termasuk Waze, Ini Daftar 8 Produk Teknologi Israel Yang Jadi Target Boikot di Seluruh Dunia
"Kita tidak boleh menutup diri dan perlu belajar dengan membandingkan dengan negara lain menyangkut sistem kesehatan di Indonesia. Dengan demikian, nantinya upaya tersebut bisa menguatkan sistem layanan di puskesmas, rumah sakit daerah maupun pusat,” jelas Sri.
Bahkan ketika dibandingkan dengan Malaysia, negara tetangga, antrian kesehatan di Indonesia jauh lebih cepat karena di negeri Jiran harus menunggu hingga satu bulan lamanya.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menyebut kondisi Dana Jaminan Sosial (DJS) yang sehat menjadi alasan kuat BPJS Kesehatan melakukan upaya transformasi mutu layanan. Menurutnya, saat ini pengelolaan DJS Kesehatan telah mencapai titik optimal.
Baca Juga: Nonton Konser Coldplay di Stadion GBK? Jangan Lupa 11 Hal Penting Ini
"Saat ini, BPJS Kesehatan tengah menggaungkan trasformasi mutu layanan. Ini kita lakukan agar pelayanan di fasilitas kesehatan bisa Mudah, Cepat dan Setara. Harapannya, upaya ini juga didukung oleh seluruh fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit,” kata Ghufron. ***