INFOSEMARANG.COM - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri turut angkat bicara soal putusan Mahkamah Konstitusi yang berimbas pencopotan Anwar Usman sebagai ketua MK.
Hal itu disampaikan Megawati melalui video yang diunggah YouTube PDI Perjuangan pada 12 November 2023 lalu.
Megawati dalam pidato politiknya itu menyoroti fenomena putusan MK yang diduga kuat berhubungan dengan batas usia capres-cawapres.
Baca Juga: Terobos Palang Pintu Kereta Bisa Kena Denda Rp 750 Ribu, Jangan Anggap Sepele
Dilansir YouTube tvOneNews, pakar mikro ekspresi Kirdi Putra ungkap pidato politik Ketum PDIP tersebut memiliki sejumlah makna.
Kirdi mengatakan terdapat beberapa titik tekan yang diungkap sang mantan presiden ke-5 tersebut.
"Lima menit pertama titik tekan itu ada 3 sampai 4, maksudnya titik tekan itu 'kita harus, harus,' satu nadanya neken," ujarnya, dikutip Infosemarang.com 13 November 2023.
Baca Juga: DUH! Biaya Haji 2024 Diusulkan Naik jadi Ro 105 Juta, Menyesuaikan Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah
"Jadi saya melihatnya agak beda, memang pidatonya bersifat normatif, tetapi kalau kita dalami lagi, itu narasi untuk mempersiapkan di belakangnya," sambungnya.
Menurutnya kalimat permulaan itu persiapan untuk memberitahukan hal-hal yang ingin ia pertegas di belakang soal kolusi, korupsi dan nepotisme.
"Yang belakang ini seolah ngasih tahu 'eh jangan sampe salah dulu kita pernah lho' ngalamin kondisi di mana tidak demokratis," tutur Kirdi.
Menurut sang pakar, pernyataan Megawati bisa mengarah pada salah satu pasangan calon yang mempunyai masa lalu yang punya hubungan dengan rezim zaman dulu.
"Kalau kita punya ingatan tersebut, apa yang disampaikan Bu Mega itu sifatnya pasif agresif, karena semua cara ngomongnya sama," terang Kirdi.
Terakhir, Kirdi mengatakan bahwa orang Indonesia saat ini sudah cerdas dan mengerti pada siapa pidato itu ditujukan.
Baca Juga: Pernyataan Megawati Soal Kecurangan Pemilu Banyak Disorot, Rupanya Gara-gara Kalimat Ini
"Kan orang indonesia sekarang cerdas gitu, kita ngeliat gitu aja ngerti kan," tandasnya.
Sebelumnya, dalam video pidato Megawati menyebutkan agar masyarakat Indonesia turut mengawal Pemilu 2024 di tengah fenomena rekayasa hukum.
Sehingga praktik kecurangan Pemilu 2024 tidak terjadi. ***