INFOSEMARANG.COM - Stres merupakan reaksi tubuh terhadap tekanan, ancaman, atau perubahan emosional. Stres dapat dialami oleh siapa saja, termasuk ibu hamil. Stres pada ibu hamil dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin.
Dampak Stres pada Ibu Hamil
Beberapa dampak stres pada ibu hamil yang telah terbukti secara ilmiah antara lain:
Stres dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, yaitu kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Hal ini terjadi karena stres dapat meningkatkan produksi hormon kortisol, yang dapat menyebabkan kontraksi rahim lebih awal.
Baca Juga: Tips Cepat Pulih dari PTSD yang Jarang Diketahui, Coba Lakukan Hal Ini Agar Ada Progress
Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan kelebihan protein dalam urin. Preeklampsia dapat menyebabkan komplikasi serius pada ibu dan janin, bahkan kematian. Stres dapat meningkatkan risiko preeklampsia, terutama pada ibu hamil yang memiliki faktor risiko lain, seperti obesitas atau hipertensi.
Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi selama kehamilan. Diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko komplikasi pada ibu dan janin, seperti kelahiran prematur, bayi besar, dan kelainan otak pada bayi. Stres dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional, terutama pada ibu hamil yang memiliki faktor risiko lain, seperti obesitas atau riwayat keluarga dengan diabetes.
Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Solo untuk Libur Nataru Lebih Seru Bareng Keluarga
Stres yang sangat tinggi dapat meningkatkan risiko keguguran. Hal ini terjadi karena stres dapat menyebabkan kontraksi rahim yang berlebihan.
Dampak Stres pada Janin
Stres pada ibu hamil juga dapat berdampak negatif pada janin, antara lain:
- Pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu
Stres dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin. Hal ini terjadi karena stres dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke plasenta, yang merupakan organ yang menghubungkan ibu dan janin.
- Bayi lahir dengan berat badan rendah
Bayi yang lahir dari ibu hamil yang stres memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir dengan berat badan rendah. Berat badan lahir yang rendah dapat meningkatkan risiko komplikasi pada bayi, seperti infeksi, gangguan pernapasan, dan kematian.
Baca Juga: Harga Tiket Masuk Saloka Theme Park Spesial Libur Nataru, Simak Info Selengkapnya Berikut Ini
- Bayi lahir dengan gangguan neuro-psikologis
Stres pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan gangguan neuro-psikologis, seperti ADHD, autisme, dan gangguan kognitif lainnya.
Cara Mengatasi Stres pada Ibu Hamil
-
Buatlah daftar hal-hal yang dapat Anda kendalikan dan tidak dapat Anda kendalikan. Fokuslah pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan dan buang pikiran tentang hal-hal yang tidak dapat Anda kendalikan.
-
Luangkan waktu untuk diri sendiri. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai, seperti membaca, mendengarkan musik, atau bersantai di alam.
Baca Juga: Prabowo Dituding Cengkeram Jaketnya di Debat Cawapres, Bahlil Lahadalia: Narasi Tidak Patut
-
Batasi waktu Anda di media sosial. Media sosial dapat menjadi sumber stres, terutama jika Anda melihat terlalu banyak berita negatif.
-
Hubungi orang yang Anda percayai. Berbicara dengan orang yang Anda percayai tentang perasaan Anda dapat membantu Anda merasa lebih baik.
-
Dapatkan bantuan dari profesional jika perlu. Jika Anda merasa stres yang Anda alami sangat mengganggu, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional dari psikolog atau terapis.