Pemerintah Kota Semarang Siapkan Sawah Besar dan Pasar Dargo untuk Relokasi Pedagang Kaki Lima Barito

Ilustrasi | PKL Barito direlokasi ke Sawah Besar dan Pasar Dargo. (Sumber : Pexels/Min An)

INFOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, telah menyiapkan dua lokasi baru untuk pedagang kaki lima (PKL) Barito yang sebelumnya berjualan di tepi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT).

Dua lokasi tersebut yakni berada di Sawah Besar dan Pasar Dargo, sebagai relokasi permanen untuk

PKL Barito, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengungkapkan bahwa setelah berbagai pertemuan, kesepakatan akhir hanya mencakup dua lokasi, yakni Sawah Besar dan Dargo.

Baca Juga: Pelanggaran Lalau Lintas Sepeda Listrik, Polisi Tidak Bisa Tilang Karena Belum Ada Regulasi

Hal ini merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Semarang untuk memberikan lokasi permanen kepada mereka setelah masa sewa di lahan milik Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) habis.

"Kami bertanggung jawab relokasi dan beberapa kali rapat hanya disepakati di dua tempat, yakni Sawah Besar dan Dargo," katanya dikutip dari Antara pada Selasa, 12 September 2023.

Beberapa lokasi alternatif telah dipertimbangkan, termasuk Sentra PKL Taman Suryokusumo, namun tidak memungkinkan mengingat banyak PKL Barito yang menjual onderdil dan peralatan berat.

"Nanti, yang 223 akan menempati Sawah Besar. Sisanya akan saya kawal, tempatkan ke Dargo. Pembuatan lapak mandiri ya. Jadi, mereka ini sudah dua kali membuat lapak secara mandiri. Ini bisa jadi contoh (PKL lain)," katanya.

Di tempat lain, Ketua Paguyuban Barito Karya Mandiri (BKM), Rochmat Yulianto, berharap penataan ini akan menjadi yang terakhir dan permanen sehingga para PKL dapat berdagang dengan lebih tenang tanpa harus khawatir direlokasi lagi.

Baca Juga: Live Streaming Timnas U23 Indonesia vs Turkmenistan Lewat HP di Vision+ dan RCTI

"Sudah tiga tahun ini kami berusaha minta tempat yang permanen, salah satunya di Sawah Besar. Saat ini sudah dilakukan penataan di situ. (Anggota) Ada 557 pedagang, kalau di Sawah Besar tidak bisa semuanya ditampung," katanya.

Karena itu, Rochmat menjelaskan bahwa sisa pedagang akan ditempatkan di Pasar Dargo dengan sistem klusterisasi, di mana Pasar Dargo akan menjadi lokasi bagi PKL yang berjualan alat-alat ringan, seperti onderdil mobil biasa dan ban.

"Untuk di Sawah Besar, kami prioritaskan kluster logam, perkalengan, dan onderdil alat-alat besar. Kalau yang ringan, seperti (onderdil) mobil biasa, variasi mobil, penjualan ban, kami coba di Pasar Dargo," katanya.

Rochmat memastikan bahwa para pedagang telah menyetujui pembagian ini, karena penentuan kluster jualan atau perdagangan telah dilakukan oleh paguyuban sendiri.

"Karena yang tahu kluster jualan atau perdagangan adalah paguyuban. Jadi, satu komando. Mungkin kalau yang mindah dari Pemkot karena tidak sesuai dengan klaster pasti akan bergejolak," katanya.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI