6 Langkah Mengatasi Burnout, Menjaga Keseimbangan Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Ilustrasi | 6 langkah mengatasi burnout dan menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. (Sumber : Pexels/Cup of Couple)

INFOSEMARANG.COM -- Kamu tahu, burnout di tempat kerja itu nyata dan mengkhawatirkan.

Berusaha menyeimbangkan antara bekerja secara hibrid bisa sulit karena ada yang lebih efisien saat bekerja dari rumah, sementara yang lain lebih fokus di kantor.

Menjaga produktivitas menjadi tantangan, dan banyak dari kita merasakan stres, burnout, dan kelelahan mental, yang semuanya berdampak pada kepuasan dan pertumbuhan karier.

Beruntung, kita bisa mengembangkan serangkaian praktik untuk membantu mengurangi pemicu-pemicu yang menghambat kita.

Tujuan utama mengembangkan kebiasaan kerja baru adalah untuk menjadi tangguh, yaitu memiliki kemampuan untuk mengatasi rintangan, tantangan, dan kegagalan dengan cepat.

Tangguh akan membantu kamu bertahan dalam masa-masa sulit dan membuktikan bahwa kamu bisa beradaptasi dan fleksibel ketika diperlukan.

Berikut adalah beberapa strategi yang bisa kamu terapkan:

1. Tetapkan batasan untuk menciptakan keseimbangan

Menetapkan batasan akan membantu kamu membuat keputusan untuk menentukan apa yang bisa kamu kelola dan belajar untuk mengatakan tidak serta mengutamakan prioritas.

Menjadi orang yang selalu mengiyakan segala permintaan akan mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang harus diselesaikan.

Baca Juga: Gaji dan Tunjangan PNS Akan Naik, Apakah Ada Perubahan Jam Kerja Juga?

Selain itu, batasan akan membantu kamu menciptakan waktu untuk diri sendiri di luar jam kerja. Ini akan menenangkan pikiranmu saat saat-saat bersantai tiba.

Merawat diri sendiri penting dan sebaiknya dijadikan bagian dari rutinitas harian dan akhir pekan, agar kamu kembali bekerja pada hari Senin dengan energi dan kepercayaandiri yang cukup.

2. Kelola waktu dengan bijaksana

Saat daftar tugas terus bertambah, kecemasan pun semakin meningkat. Kunci di sini adalah organisasi, serta memahami proyek-proyek yang memiliki makna dan penting.

Untuk proyek besar, pecah menjadi tugas-tugas lebih kecil yang lebih mudah dikelola. Sedangkan untuk tugas-tugas sehari-hari, buatlah daftar dan jadwalkan waktu penyelesaiannya agar bisa kamu selesaikan.

Fokus pada satu hal pada satu waktu akan membantu menghilangkan kekhawatiran dan kegelisahan.

3. Minta bantuan dan kolaborasi

Tidak masalah untuk meminta bantuan agar kamu tidak selalu berpikir bahwa harus berhasil sendiri tanpa bantuan. Meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan, tapi menunjukkan kekuatan.

Sadari bahwa di sekitarmu ada orang-orang brilian yang bersedia berkolaborasi dan membantu.

Bangun hubungan yang positif dengan rekan kerja dan atasan, serta dorong budaya kerja tim, karena rekan kerjamu juga merasa stres dan butuh dukungan. Semangat "kita" akan membantu kita semua.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat WhatsApp Bisnis, Makin Lengkap dengan Fitur yang Memudahkan Penggunanya

4. Istirahatlah

Menjauh dari ruang kerjamu adalah hal penting dan akan membantu kamu tetap tenang.

Berjalan-jalan, makan sesuatu, meregangkan tubuh, atau bermeditasi; lakukan apa pun yang bisa membawamu kembali ke pusat ketenangan.

5. Refleksi

Merenungkan diri setiap hari akan membantu kamu mengendalikan perilakumu, bekerja lebih baik dengan orang lain, dan menyelaraskan tindakanmu dengan tujuan profesionalmu.

Dengan memperhatikan kegiatan harianmu, kamu bisa mengevaluasi di mana kamu mungkin menciptakan stres yang tidak perlu. Serta, mengembangkan kesadaran diri yang diperlukan untuk memahami di mana kamu bisa berbuat lebih baik.

Ingatlah, refleksi meningkatkan nilai dirimu, bukan hanya untuk dirimu sendiri, tapi juga untuk timmu. Jika kamu tidak dalam kondisi pikiran yang baik, itu bisa berdampak pada rekan kerjamu.

6. Bertujuan untuk kemajuan, bukan kesempurnaan

Perfeksionisme dan dorongan untuk mencapai tingkat kinerja yang sempurna itu berbahaya.

Saat sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, dan itu pasti akan terjadi, perasaan perfeksionisme akan meruntuhkanmu dan mengganggu kedamaian batinmu.

Saat menetapkan tujuan, bersikaplah bijaksana dan berikan dirimu kesempatan untuk sedikit lebih santai jika hasilnya tidak seperti yang diharapkan.

Baca Juga: Diduga Sopir Masih Belajar Menyetir, Beredar Video Mobil Masuk Jurang di Kendal

Mencegah burnout dan mengurangi pemicu stres adalah proses yang iteratif. Kebiasaan yang kamu praktikkan hari ini mungkin tidak cocok untukmu besok.

Eksperimenlah agar kamu semakin mengenal dirimu dan motivasimu dengan lebih baik. Sadari sikapmu terhadap pekerjaan dan kesejahteraan pribadi.

Cobalah mengenali tanda-tanda stres sejak dini sehingga kamu bisa menggunakan alat-alat yang kamu miliki untuk mengevaluasi dan menetapkan langkah baru.

Hidup adalah perjalanan yang selalu berlangsung. Stres dan tenggat waktu akan selalu ada.

Belajar kebiasaan konstruktif dan sehat akan membantu kamu tampil lebih baik dan lebih bahagia dalam pekerjaanmu.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI